Ular Kepala Manusia

PERAN DZIKIR

23.54 Edit This 0 Comments »
Berdzikir kepada Allah ( mengingat dan menyebut Nama NYA ) Para guru ahli tasawuf selalu menganjurkan murid – muridnya untuk melakukan selalu mengingat Allah, senantiasa berpuasa, diam, lapar, menyendiri dan berjaga, ketidak sempurnaan dunia , disempurnakan oleh lima perkara.

Hakikat Dzikir adalah perhatian hati, pemahaman dan pengetahuan kalbu dengan kata lain manusia senantiasa merasakan kehadiran NYA disisi Ilahi. Jelas tahap ini teramat penting.Dalam hal ini sholat merupakan sarana yang efektif untuk mencapainya.

Diantara manfaat dzikir adalah mengasah penglihatan dan pandangan batin yang dapat menyadarkan seseorang dan mendorongnya segera meninggalkan perbuatan buruk untuk kembali kepada Allah tatkala tergelincir dan menyimpang dari kebenaran. Allah SWT berfirman sesungguhnya orang – orang bertakwa bila mereka di tempa was – wasa dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat ( kebenaran ) ( Al A’raf :201 )

Al marhum haji syekh Abbas Al Qummi berkaitan dengan hakikat dzikir beliau berkata pada dasarnya dzikir adalah peringatan kalbu, sebagian ulama berpendapat bahwa pada dasarnya dzikir lisan tanpa menyertakan hati hanyalah sia – sia dan tiada arti. Dzikir semacam ini jelas harus ditinggalkan. Ini sama saja dengan seseorang yang mengatakan dirinya menghormati kita, namun kita tahu kalau itu hanya sebatas lisan saja bukan dari hati. Kita harus berusaha agar seluruh anggota tubuh kita turut berdzikir. Dzikir semacam ini tak punya tujuan duniawi juga ukrawi. Lain kata ucapan dzikir harus menyertakan segenap keberadaannya dan berasal dari lubuk hati yang paling dalam, tulus dan murni dimana seluruh anggota turut mendukung dan membenarkannya. Tatkala kita mengatakan umpamanya ”La Haula Wala Quwwata illa Billah” segenap keberadaan kita, anggota tubuh kita yakin dan bersaksi bahwa tak ada daya dan upaya kecuali daya dan upaya Allah SWT.

PERAN IBADAH DALAM PENYUCIAN ( TAZKIYAH )

23.53 Edit This 0 Comments »
Ibadah merupakan bentuk nyata penghambaan dan ketaatan sekaligus menjadi factor yang membantu manusia mengenal keberadaannya. Mencegah dari ( perbuatan – perbuatan ) keji dan mungkar ( Al Ankabut :45 ) karena rahasia penetapan waktu sholat sebanyak lima waktu adalah mencegah manusia dari perbuatan dosa dan lalai serta memperkokoh hubungannya dengan Sang Maha Pencipta, sehingga seluruh keberadaannya senantiasa dzikir, mengingat dan menyebut nama NYA.

Berpuasa misalnya, mampu menyeimbangkan berbagai dorongan dan kecenderungan nafsu hayawaniah ( Kebinatangan ) manusia. Orang yang melaksanakan ibadah puasa akan merasakan kebahagiaan dan kegembiraan. Makin berhasil membentuk dan membina dirinya ketakwaan seseorang akan makin bertambah, perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan berbagai ibadah amat berpengaruh terhadap kesucian jiwa manusia asalakan ibdah itu dilakukan dengan penuh keikhlasan.

TUJUAN PENYUCIAN

23.52 Edit This 0 Comments »
Allah SWT berfirman dalam AL Quran : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah –KU ( al Dzariyat : 56 ) ayat ini menegaskan bahwa semua makhluk diciptakan untuk menjadi hamba dan beribadah kepada sang maha pencipta. Adapun tujuan utamanya adalah mengenal Allah ( Makrifat Tullah )Rasulullah bersabda “beribadahlah kepada Allah seakan – akan kalian meliha-Nya” dengan makrifat, manusia sanggup mencapai kesempurnaan dan melambung ke peringkat tertinggi.

Ibadah yang sebenarnya adalah ibadah yang dilandasi makrifat dan irfan. Ibadah semacam ini sungguh bercipta rasa, tatkala seseorang yang hendak menunaikan sholat merasa senang, penuh semangat dan hatinya terikat pada sholat, maka Tatkala menuniakannya, ia akan merasakan kenikmatan tiada tara. Inilah sholat yang dilandasi makrifat, pengetahuan dan irfan.

Dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa sholat yang diterima Allah adalah sholat yang ditunaikan seseorang yang mampu menghadirkan hatinya, sebaliknya sholat yang dilakukan dalam keadaan lalai tak akan diterima . Semakin seseorang bertakwa, semakin terasa pula kenikmatan ibadah dan penghambaan, begitu pula sebaliknya.

PENYUCIAN JIWA

23.51 Edit This 0 Comments »
Dalam Al Quran kita dapat menjumpai ayat tersebut, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak menyucikan kam dan menyempurnakan nikmanya bagi mu, supaya kamu bersyukur ( Al – Maidah :9 ) maksud ayat ini Allah tidak bermaksud mempersulit kalian, Dia hanya bermaksud menyucikan kalian ! bukanlah sesuatu yang sulit dan berat, Allah SWT sama sekali tidak bermaksud membebani dan mempersulit manusia. Allah menyukai orang – orang yang mensucikan diri ( Al Taubah : 108 ) maksudnya menyukai menyukai orang – orang yang mensucikan diri bahwa Allah menyingkap berbagai tirai yang terbentang diantara manusia dari diri –Nya.

Manusia semacam ini akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menyaksikan berbagai perkara gaib, dengan demikian kesucian batin dan jiwa menjadi factor yang menyebabkan berbagai tirai penghalang yang menyelubungi batin dan jiwa manusia, sebatas kesucian itu pula manusia mampu menyaksikan berbagai hakikat dan mengantarkannya pada kebahagiaan kesucian adalah setengah keimanan perlu dicatat bahwa sebagaimana tubuh menjadi suci dengan air ( dengan wudu, manusia akan merasakan kesucian jiwa dan maknawiyah ) demikian pula dengan menjauhkan diri dari berbagai maksiat dan dosa semua itu adalah mendekatkan diri pada kesucian jiwa. Allah SWT dalam Al Quran setelah bersumpah beberapa kali menyatakan : Sesungguhnya beruntunglah ( khaba ) orang yang menyucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya ( dassa ha ) – ( Al Syam : 9-10 ).

Kesucian jiwa jauh lebih penting dari kesucian jasmani boleh jadi maksudnya kesucian adalah setengah keimanan adalah kesucian hati dan jiwa. Allah SWT mengingingkan orang yang menunaikan shalat menjaga beberapa hal kesucian tubuh, pakaian dan tempat begitu mudah dilakukan sebaliknya menjaga kesucian batin dan menyapu kotoran jiwa amatlah sulit dan berat.

KONSISTEN PADA SYARIAT SUCI ISLAM

23.47 Edit This 0 Comments »
Ayatullah Sayid Ahmad Karbala’I menyatakan bahwa perkara terpenting dalam tarbiyah adalah ma’rifa al-nafs ( mengenal jiwa ) Dan almarhum Qadhi menganjurkan muridnya untuk senantiasa memperhatikan hukum – hukum syariat dengan selalu menjaga kehadiran hati dalam sholat dan keikhlasan dalam beramal, syariat utama dalam meraih ketinggian dan kesempurnaan ketegaran dalam menjaga dan memperhatikan kondisi dan jiwa; semakin seseorang memperhatikan dirinya, semakin tinggi pula derajatnya, perkara terpenting dalam meraih kedekatan dengan Allah adalah berusaha dengan giat dan gigih dalam meninggalkan maksiat, selama anda belum menempuhnya perenungan dan pemikiran anda terhadap hati anda sama sekali tak berarti.

Pada tahap pertama, harus menfokuskan usahanya pada penjauhan diri dari berbagai dosa.ia harus berusaha sepanjang pagi dan malam untuk tidak berbuat dosa dan maksiat.setelah itu, ia harus berusaha meninggalkan berbagai perkara yang tidak bermanfaat dan termasuk dalam kategori Lahwun ( tiada berguna, sia-sia )

Dengan demikian, seorang pengembara menuju Allah, setelah memiliki kekuatan untuk meninggalkan perbuatan yang tidak berguna dan sia – sia ( lahwun ) agar tidak sampai terjebak ke jurang maksiat dan dosa.seseorang harus menjauhkan diri dari berbagai perkara yang syubhah ( samara – samara ) ke arah dosa. Allah swt berfirman sesunguhnya beruntunglah orang –orang yang beriman (yaitu ) orang – orang yang khusuk dalam sholatnya dan orang – orang yang menjauhkan diri dari ( perbuatan dan perkataan ) yang tiada berguna ( Al mu’minum :1 ) orang – orang yang beriman tak hanya harus meninggalkan dosa, mereka juga harus menjauhkan diri dari berbagai perkara bukan dosa, namun dapat memicu ke arahnya sehingga benar – benar menjaga jarak darinya.

PRINSIP :

23.45 Edit This 0 Comments »
1.Miliki Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
2.Bedakan mana pekerjaan yang penting dan tidak penting
3.Tentukan mana yang harus diprioritaskan, ingatlah ada 2 tipe orang sibuk : sibuk mencapai tujuan dan sibuk mengisi waktu
4.mulailah bekerja dengan do’a dan target yang jelas
5.Buatlah rencana kerja untuk esok hari, sore hari atau malam hari sebelumnya
6.Evaluasi rencana pekerjaan yang dilakukan hari ini pada sore atau malam hari
7.Tulislah pada buku harian anda
8.Buatlah target kerja tahunan, bulanan, mingguan dan harian
9.laksanakanlah dengan konsisten dan penuh komitmen
10.Laksanakan dengan disiplin dan karena kesadaran diri bukan karena orang lain
11.Ikhlas dalam pelaksanaan.

Setiap orang hidup apabila memilki prinsip yang kuat tidak mudah goyah, bahkan akan semakin memantapkan langkah hidup. Kita lihat sebuah kuburan itu ada 2 tanda berupa maesan menurut saya itu merupakan sebuah prinsip atau dasar yang tidak mudah hilang, sekaligus sebagai tanda dimana seseorang di semayamkan ( dikubur ). Semoga dengan adanya sebuah prinsip tersbut diatas membuat kita lebih mudah menentukan kemana tujuan hidup ini sebenarnya serta menambah ketakwaan kita kepada Allah SWT.

PADEPOKAN SUNAN PANDANARAN: ISLAM ( al-islām الإسلام,)

19.40 Edit This 0 Comments »
PADEPOKAN SUNAN PANDANARAN: ISLAM ( al-islām الإسلام,)

* PONCO SEDYO

1. Jujur
2. Sabar
3. Tawakal
4. Ikhlas
5. Narimo

* CATUR CODRATE MANUNGSO

1. Bodo : Mulo ojo rumongso paling pinter
2. Ino : Mulo ojo rumongso paling mulyo
3. Luput : Mulo ojo rumongso paling bener
4. Apes : Mulo ojo rumongso paling ampuh

* DASARING URIP

1. Kang Nduweni Urip Gusti Allah SWT
2. Kang Ngurip - Ngurip Bopo Lan Biyung
3. Kang Nduduhake dalan Urip Guru lan Para Rasul

* SAMPURNANING URIP KANG SAMPURNO

1. Eling lan Bekti Marang Kang Nduweni Urip Yoiku Gusti Allah
2. Eling lan Bekti Marang Kang Ngurip -urip Yoiku Bopo lan Biyung
3. Eling lan Bekti Marang Kang Nduduhake dalan Yoiku Guru lan Para Rasul


Mursyid SESEPUH
Padepokan Panembanhan Ki Bodo
Jama'ah Istighosah Al Karomah



Kyai Ashari HS. K.H Muhaimin Gunardo
R.H. Abi Mansur ( Ki. Bodo )
Drs. Gigik K. ( K.A. Santri )

QONA’AH ( Menerima )

19.30 Edit This 0 Comments »
Artinya Ridho dengan sedikitnya pemberian dari Allah ( menerima cukup ) orang yang mempunyai sifat qona’ah adalah orang menerima apa saja yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya. Ia tidak akan tergiur oleh kemewahan atau kekayaan yang dimiliki orang lain karena dirinya sudah merasa cukup karena pada hakekatnya kekayaan itu bukanlah tergantung pada banyaknya harta, melainkan sifat menerima yang dimilikinya sebagaimana Sabda Rasulullah Saw :

“Bukanlah kekayaan itu lantar banyak harta, tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa”

Maksudnya adalah jiwa yang sudah merasa kenyang dengan apa yang ada, tidak terlalu loba dan cemburu, bahwa orang yang minta lebih terus – menerus karena kalau masih minta tambah tandanya masih kurang karena itu seseorang hendaknya memandang kepada yang lebih rendah dalam urusan harta, hanya dengan jalan inilah perasaan cukup bisa dimiliki seseorang bagaikan orang lapar kehausan ditengah perjalanan di terpa panas matahari, tiba-tiba secara kebetulan menemukan air itu., haruslah di sadari bahwasanya harta benda yang ditumpuk-tumpuk tidak akan dibawa keliang kubur, akhirnya hanya di tinggalkan pada ahli warisnya sementara di akhirat masih di minta pertanggung
jawabanya.

Orang Islam tidak dilarang bekerja mencari harta kekayaan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dan memang orang islam tidak diperbolehkan meminta – minta dan sebegainya, bekerjalah dengan giat,semaksimal mungkin dengan niat ibadah dan melaksanakan kewajiban agama.

Orang Islam memang diwajibkan untuk kaya namun kekayaannya hanya untuk perjuangan di jalan Allah SWT. Kami berpendapat dan menegaskan , kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa sebagaimana di jelaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya di atas begitu pula qona’ah maksudnya qona’ah hati, bukan qona’ah ikhtiar jadi berusaha, berkerja dengan dengan giat dan masikmal mungkin sebab hidup berarti bekerja jangan sekali – kali ragu menghadapi hidup, percaya dengan taqdir yang diperoleh sebagai hasil.

Allah Swt berfirman :” Wahai anak adam ! jadi lah orang yang qona’ah, maka kamu akan menjadi orang kaya. Tinggalkan hasad, niscaya kamu akan bahagia. Jauhi perkara haram, itu berarti kamu telah membersihkan agama mu. Barang siapa tidak menggunjing , hal itu akan melahirkan cinta Ku kepadanya. Barang siapa meninggalkan manusia, ia akan selamat darinya. Barang siapa sedikit bicara, maka sempurnalah akalnya. Barang siapa ridha dengan harta sedikit, berarti ia telah percaya dan yakin kepada Allah. Wahai anak adam ! mengapa tidak kamu amalkan apa yang kamu ketahui. Mengapa mencari pengetahuan yang tidak kamu ketahui”

” Wahai anak Adam ! kamu telah berbuat ( kebajikan ) di dunia seolah – olah tidak akan mati, dan mengumpulkan harta seolah – olah akan hidup selamanya. Wahai dunia, janganlah engkau memberi kepada orang yang ambisi kepadamu, tetapi carilah orang yang zuhud. Bermanis – manislah terhadap orang yang memandangmu”

Bodoh dan kebodohan “Kebodohan itu cenderung, pada dua konsekuensi, yaitu kemiskinan dan kejahatan”

19.28 Edit This 0 Comments »
Sahabat, kebodohan itu cenderung pada dua konsekuensi, yaitu kemiskinan dan kejahatan. Semakin rendah tingkat pengetahuan seseorang, maka semakin rendah tingkat kesejahteraan dan keamanannya.itulah sebabnya Negara – Negara dunia ketiga atau berkembang, yang sebagian besar warganya terbelakang dalam hal ilmu pengethuan, relatif kurang sejahtera dan sering bergejolak.
Kata “bodoh”dalam bahasa Arab, disebut Al-jahl, artinya tidak tahu, minim pengetahuan. Sedangkan keadaan yang sarat ketidaktahuan, kebodoha, dinamai Al-jahalah. Istilah jahiliyah menunjuk pada era kegelapan sebelumnya cahaya islam bersinar menerangi bumi Arab
Pada masa jahiliyah, bodoh dan kebodohan tidak bermakna minimnya pengetahuan tapi perilaku buruk. Sebab masyarakat Arab kala itu dikenal memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas.
Mereka sangat pandai dan juga maju di bidang kesusastraan. Setiap tahun mereka mengadakan festival pembacaan syair. Mereka khusunya suku Quraisy, juga sangat piawai dalam dunia bisnis. Kemajuan pengetahuan ekonomi masyarakat Arab ketika itu ditandai dengan berkembangnya pusat tata niaga di berbagai kota.
Dalam urusan peperangan, tak diragukan lagi. Mereka sangat ahli dalam hal siasat dan strategi pertempuran. Kebodohan bangsa Arab pada masa itu tercermin pada adat – istiadat yang tak tidak terpuji, yang kejam dan keji. Mengubur hidup – hidup bayi perempuan, bunuh – membunuh antar suku, kumpul kebo, pesta pora mabuk – mabukan dan lain sebagainya.
Menurut manna Khalil al-Qaththan – seorang ulama ternama yang ahli di bidang ilmu Al – Qur’an – kebodohan mencakup 3 (tiga) makna, yaitu : pertama, tidak adanya ilmu pengetahuan. Inilah makna asal, makna etimologis.
Orang yang tidak mengerti ungkapan prosa atau bait syair, tidak mencerna teori matematis, tidak paham kaidah fikih-pendek kata, tidak mempunyai pengetahuan tentang sesuatu – adalah orang yang bodoh versi makna pertama.orang seperti ini, yang terbatas kapasitas pengetahuannya,umpama”kata dalam tempurung”
Kedua, menyakini sesuatu secara salah. Orang yang berpendirian bahwa pusat tata surya adalah bumi atau orang yang menyakini bahwa bumi datar, orang yang menyakini bahwa kaya miskin adalah takdir ( garis tangan ) dari Yang Maha Kuasa, orang menyakini bahwa prestasi itu bakat dan lain – lain. Pada level ini kebodohan membuat seseorang tidak mampu membedakan antara sesuatu yang benar dan salah.
Ketiga, mengerjakan sesuatu yang bertetangan dengan aturan atau tidak mengerjakan yang seharusnya ia kerjakan. Di sisni, seorang sebenarnya memiliki pengetahuan tetapi dia tidak melakukan sesuatu menurut pengetahuannya. Dia tahu bahwa melakukan atau meninggalkan tindakan A itu dilarang, tetapi, dia tetap melakukan atau meningalkannya. Orang yang mengerjakan kemaksiatan dan kejahatan, atau orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya adalah orang bodoh menurut makna ketiga.
Sahabatku, aku harap, ini bisa menjadi pemikiran kita bersama. Aku yakin kita bisa menemukan berbagai bentuk kebodohan yang semula tidak kita sadari sebagai bodoh dan kebodohan, baik dalam diri kita maupun didalam kehidupan kita sebagai bangsa indonesia

UZLAH ( Menyendiri )

19.27 Edit This 0 Comments »
Dalam kehidupan sehari – hari memang kita akui bahwasannya banyak sekali bermacam kejahatan yang akan membawa seseorang lupa akan Allah.Baik dan jelek seseorang tergantung dari lingkungannya dimana mereka berada.Manusia jadi putih jika lingkungan dan orang yang dijadikan temen2 pergaulan itu putih dan seseorang akan menjadi hitam bilamana pergaulan seseorang tersebut bersama – sama orang yang hitam perangainya.

Pergaulan sehari – hari memang banyak memberikan pengaruh.semua orang tahu bahwa orang yang banyak bicara dan tak mau menekan pembicaraan maka ia akan mudah terseret pada suatu perbuatan misalnya mengumpat, menjelek – jelekan orang lain, membuka rahasia orang lain dan pembicaraan – pembicaraan yang mengarah pada suatu debu – debu nafsu serta bicara menambah atau mengurangi hasil dari pembicaraan dari orang lain dengan jalan tidak di ridhoi Allah . orang yang tak mau menahan pembicaraan maka dengan mudahnya lidah itu akan mengeluarkan kata – kata yang kurang di sukai oleh ajaran Tashawwuf.

Allah SWT berfirman :

Dosa yang paling besar adalah mulut dan kemaluan.

Misalkan saja seseorang membicarakan kejelekan orang lain, sementara temennya selalu akrab yang selalu bersamanya tidak mungkin jika tidak turut terlibat dalam pembicaraan tersebut. Lebih baik kita ber Uzlah ( menyendiri ) banyak – banyak mengingat Allah SWT di dalam Dzikir baik lesan, Dzikir Qolbi maupun secara sir ( Rahasia ) Uzlah disini bukan berarti meninggalkan sholat Jama’ah, Sholat hari raya dan hubungan yang berkaitan dengan kepentingan umum. Hingga hidup kita terlepas dari dosa minimal bisa mengurangi perbuatan akibat dari pembicaraan yang tiada manfaatnya tersebut.

PUASA : PENGENDALIAN DIRI MENUJU AKHLAKUL KARIMAH

19.20 Edit This 0 Comments »
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan ( permulaan ) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan – penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda ( antara yang hak dan yang bathil ).karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir ( di negeri tempat tinggalnya ) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu……
( QS. Al – Baqarah 2 : 185 )

Dalam sebuah hadits Qudsi Allah Swt berfirman “ semua amal perbuatan bani adam adalah untuknya ( pribadi ) dan karena itu AKu-lah yang langsung memberikan ganjarannya. Puasa itu ibarat perisai. Rasullullah Saw bersabda, “Demi Tuhan Yang diri Muhammad ada dalam kekuasaan – Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah dari bau harum kesturi. Dan bagi orang yang berpuasa, ada dua kegimbiraan, yakni gembira ketika berbuka puasa dan gembira ketika kelak menemui Tuhan – Nya karena Allah Ta’ala menerima pahala puasanya” ( HR. Syaikhani, Nasa-I dan ibnu Hibban )

Hadis diatas menggambarkan keutamaan ibadah puasa, seperti pemberian ganjaran langsung dari Allah, bau mulut orang yang berpuasa wangi di sisi Allah dan orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan selain itu, hadits di atas juga mengingatkan kita bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tapi juga mengendalikan anggota tubuh, terutama lidah karena ia gampang tergilincir dari perbuatan masiat.

Ibadah puasa, sepanjang sejarah manusia menyerukan pesan “menahan dan mengendalikan diri sendiri,” sebuah pesan moral yang sangat mulia. Puasa menurut istilah ismail Al-faruqi, merupakan latihan terbaik dalam seni pengendalian diri. Puasa merupakan ibadah mendorong kita berlatih menguasai dan mengendalikan diri ( Jihad Nafs ) puasa sekali lagi adalah salah satu ibadah rukun Islam ketiga yang sangat rahasia antara sang hamba dan tuhannya. Didalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman “Puasa adalah untuk Ku semata dan AKulah yang menanggung pahalanya”.

Puasa, misalnya, berbeda dengan ibadah shalat, yang sangat dianjurkan dikerjakan berjamaah.mengerjakan shalat berjama’ah akan lebih besar pahalanya daripada shalat sendirian juga, puasa berbeda dengan zakat yang yang boleh “dipamerkan”karena yang penting dari ibadah zakat adalah tujuan sosialnya tercapai begitu pula dengan puasa. berlainan dengan ibadah haji yang dilakukan massal,dan karena itu sepenuhnya terlihat dalam pengetahuan banyak orang.

Berkaitan dengan Jihad nafs ( pengendalian diri ) Imam Al ghazali membagi puasa dalam tiga tingkatan.pertama (1) Puasa Awan (biasa) yaitu pengendalian diri atau menjauhkan diri dari keinginan – keinginan yang berkaitan pemuasan nafsu makan dan nafsu seksual dengan istri pada siang hari, walaupun sebenarnya hanya mampu mengendalikan diri dari keinginan lahiriah dan fisik sesaat. Kedua (2) Puasa Khawwash ( istimewa ) yaitu mengendalikan diri atau menjaga diri sendiri dari nafsu – nafsu telinga,mata tangan,kaki dan seluruh anggota tubuh lainnya dari perbuatan zalim dan salah. Puasa semacam ini biasanya dilakukan orang – orang saleh. Mereka mengendalikan diri untuk tidak melihat hal –hal yang tidak benar dan tidak diridhai Allah. Ketiga (3) puasa khawwash al-khawwash (yang teristimewa), yaitu mengendalikan dan menjauhi diri daripada pikiran – pikiran yang rendah dan masalah – maslah yang berkaitan duniawi. Sepanjang hari – hari puasanya, seseorang tidak memikirkan dan disebukkan aktivitas apa pun selain mengingat Allah, Hari – hari puasa adalah hari – hari dzikir kepada Allah. Dengan demikian puasa memberikan kesempatan pula kepada kita untuk belajar mengendalikan diri dari nafsu – nafsu yang bertentangan dengan ajaran islam . puasa dengan pembelajarn diri pengendalian diri diharapkan dapat menuntun kita ke arah kehidupan masyarakat yang berakhlakul karimah ( akal terpuji, baik ).

BENCANA DAN MUSIBAH

19.16 Edit This 0 Comments »
Sejatinya tidak ada seorangpun tahu kapan terjadinya sebuah bencana dan musibah, bencana adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari sejarah manusia. Saat ini mungkin kita dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun, hanya Allah Lah yang menciptakan bencana dan musibah tersebut dikarenakan ulah manusia. Belakang ini musibah dan bencana terjadi dibangsa yang kita cintai ini. Terjadi dimana –mana khususnya dinegeri Indonesia tercinta, mulai dari badai, gempa bumi, banjir, kekeringan, kecelakaan, flu burung dan masih banyak lagi.mari kita sejenak menengok beberapa peristiwa yang telah terjadi seperti Sunami di Aceh, Gempa di Yogyakarta, gempa di Sumatra barat, gempa di tasik Malaya ( Jawa Barat ) siapa yang bisa menebak kejadian itu, semua diluar akal pikiran manusia. Bencana dan musibah banyak memakan korban jiwa yang tak sedikit, namun secara materiel , fisik dan nyawapun ikut melayang.tidak mengenal batas usia kecil, muda atau tua bahkan yang berdosa dan tak berdosa juga ikut terimpas.

Dengan adanya bencana dan musibah tersebut perlu di sikapi dengan tiga (3) hal :

1.Bencana dan musibah merupakan ujian bagi orang – orang yang beriman, beribadah kepada Allah Swt di harapkan dengan bencana dan musibah tersebut kita bisa bersabar.

2.Bencana dan musibah diperuntukan bagi orang2 yang kurang iman dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan dari Allah Swt, diharapkan lebih meningkatkan ibdah dihadapan ilahi.

3.Bencana dan musibah merupakan adab bagi orang – orang yang lalai, melupakan Allah Swt di dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya, diharapkan kita kembali ke jalan yang lurus, jalan orang – orang sholeh dan jalan yang diridhoi Nya

Allah SWT Berfirman :
Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan ( tidak pula ) pada diri mu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab ( lauhul mahfuzh ) sebelum kami menciptakan Nya, sesungguhnya yang demikian itu adalah muda bagi Allah.

Mudah – mudahan banyak peringatan yang begitu berat dan tidak dapat menyenangkan ini bisa segerah berakhir dan digantikan dengan rahmat yang Maha Luas serta mudah – mudahan dapat meningkatkan kesadaran di dalam mendekatkan diri kepada Alla Swt.

NASEHAT

19.13 Edit This 0 Comments »
Allah SWT berfirman : “Wahai anak Adam ! barang siapa meratapi dunianya, hal itu hanya menjauhkannya dari Allah, kesulitan dunia dan akhirat,dan Allah akan menetapkan kesusahan hatinya untuk selamanya. Kesibukan yang tiada berakhir, kefakiran serta selalu disibukan oleh angan – angannya.

“Wahai anak Adam ! umur mu setiap hari berkurang, tapi kamu tidak merasa. Setiap hari Ku berikan rezeki, tapi tidak pernah bersyukur. Kamu tidak pernah merasa kenyang dengan harta yang melimpah. Wahai anak Adam , setiap hari Ku berikan rezeki kepada mu, sementara malam hari para malaikat melaporkan keburukan amal mu kepada Ku. Kau makan rezeki Ku, lalu kamu mendurhakai Ku. Kamu berdo’a kepada Ku dan ku kabulkan, tetapi setelah Ku berikan kebaikan kepada mu,kamu membalasnya dengan kejahatan. Sebaik – baiknya kekasih mu adalah Aku. Sebaliknya, seburuk – buruknya hamba Ku adalah kamu. kamu lepaskan apa yang Ku berikan kepada mu. Ku tutupi keburukan demi keburukan mu. Aku malu kepada Mu, sementara kamu tidak pernah malu pada Ku. Kamu melupakan Ku dan megingat yang lain.kamu takut pada manusia, tidak takut kepada – Ku. Kamu takut pada kebencian mereka dan tidak takut pada kemarahan Ku”

Allah SWT berfirman :”Wahai manusia ! Tiada kehidupan seperti ketertataan, tiada wara’ seperti menjauhi dari ( perbuatan ) mengganggu, tiada cinta yang lebih tinggi dari pada tata karma, tiada penolong seperti taubat, tiada ibadah seperti ilmu,tiada salah seperti rasa takut, tiada keberuntungan seperti kesabaran, tiada kebahagiaan seperti taufiq ( pertolongan dari Allah ), tiada hiasan yang lebih indah daripada akal, tiada teman yang lebih menyenangkan daripada kesabaran.”

”Wahai anak Adam! Curahkanlah dirimu untuk beribadah kepada Ku, maka akan Ku penuhi hati mu dengan kekayaan , Ku berkati rezeki mu dan Ku tempatkan di badan mu kelapangan.jangan lupa mengingat Ku, karena jika kamu melupakan Ku, hati mu akan Ku penuhi kefakiran, badan mu Ku penuhi dengan kelelahan dan kepayahan dan dada mu Ku penuhi dengan kesedihan. Seandainya kamu tahu sisa umur mu, niscaya kamu tidak akan menuruti angan mu.”

”Wahai anak Adam ! dengan kesehatan yang Ku berikan kepada mu, kamu dapat melakukan taat kepada Ku, dengan taufiq Ku, kamu dapat melaksanakan kewajiban mu.dengan rezeki dan kehendak Ku, kau penuhi keinginan mu, kamu tinggalkan maksiat, dengan nikmat Ku kau berdiri dan duduk kembali. Dalam pengakuan Ku kamu masuk pagi dan sore hari dengan keutamaan Ku kamu hidup, dengan nikmat Ku kamu bergelimang, dengan kesehatan dari Ku kamu menjadi tampan. Lalu mengapa kamu melupakan Ku, tiada menyukuri nikmat ku, juga menunaikan hak Ku.

Allah SWT berfirman : Wahai anak Adam ! perbanyaklah bekal karena perjalanan itu jauh. Perbaharuilah amal mu karena Allah, karena lautan itu dalam, dan cermatilah amal mu, karena jalan itu sangat tajam. Ikhlas dalam beramal, karena para pengkritiknya sangat jeli. Keinginan – keinginan mu di surga, santaimu itu diakhirat, dan bagi mu bidadari, jadilah kamu di pihak Ku, maka aku akan di pihak mu. Mendekatlah kepada Ku dengan meremehkan dunia dan menyintai orang – orang yang baik. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia – nyiakan orang – orang yang berbuat baik”

Allah SWT Berfirman : ”Wahai anak Adam ! Aku adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan bersyukurlah Kepada Ku.”

”Wahai anak Adam ! Barang siapa memusuhi wali Ku, berarti ia menyatakan perang kepada Ku. Aku sangat murka terhadap orang yang mendholimi orang yang tidak memiliki penolong selain Aku. Barang siapa ridha terhadap apa yang Aku berikan kepadanya, maka Aku akan memberkahi rezekinya, dan ia akan kaya, walaupun ia tidak menghendakinya”

Antara CINTA dan MATERI

19.08 Edit This 0 Comments »
Cinta tidak begitu tanpa, namun bisa dibuktikan dengan pengorbanan, cinta bisa membawa kebaikan ( kebahagia ) namun juga bisa membuat orang menjadi gila bahkan bisa menimbulkan dosa bila disalah gunakan, cinta bisa dibawa sampai mati namun kalau materi tidak bisa dibawa sampai mati. Ada dua (2) pilihan yag menghadang dihadapan mata,dizaman modern sejalan dengan kemajuan era teknologi yang berkembang sangat canggih, antara cinta atau materi mana yang terbaik yang kamu pilih cinta atau materi, Menurut kamu ???? Jawab sendiri dalam diri kamu !
Kalau menurut pendapat ku, aku lebih memilih cinta pertama kali daripada materi kenapa bisa demikian dikarenakan cinta bisa dibawa sampai mati bahkan bisa dikenang oleh anak cucu kita nanti artinya abadi. Cinta memiliki kekuatan yang sangat dahsyat yang keluar dalam jiwa – jiwa yang bersih dengan kekuatan cintalah kita bisa lebih bersemangat dalam mencari materi hidup, lebih – lebih bila insan manusia,laki dan perempuan telah menyatu dalam rumah tangga secara otomatis rezeki akan bertambah.
Ini adalah sedikit gambaran perbedaan antara cinta dan materi, dan supaya kita mempunyai bekal ilmu dalam menentukan jodoh walau hanya sedikit namun sangat berarti dan bermanfaat.

Untuk Lebih direnungkan tentang doa

19.07 Edit This 0 Comments »
1.Abu Yazid Al Busthami ( Seorang Sufi Terkenal, Wafat th 875 m) berkata,” Saya pernah ingin memohon kepada ALLAH SWT agar mencukupi saya dengan bahan makanan dan wanita ( Isteri ).
Namaun saya berguman,” Bagaimana mungkin saya memohon kepada ALLAH seperti ini sedangkan Rasullullah Saw, belum pernah memohoninya.

2.orang yang memohon tambahan rezeki , tidakah ia bearti telah menutut ALLAH tidak memcukupi ( berikan ) hanya untuk manusia.

Sebaik – baiknya doa adalah sebagaimana yang dicontohkan Rasullullah Saw, yaitu untuk meminta perlengkapan dan sarana peningkatan jiwa serta keluhuran budi pekerti. Janganlah anda meminta kepada Allah agar dia meringankan beban anda tetapi mintalah kepada Nya agar dia menguatkan punggung anda.

ALLAH SWT Berfirman dalam Surat Ath-Thuur ( 52 ): 48 :

Berdoalah kepada KU niscaya AKU kabulkan untukmu

Bila doa belum dikabulkan, maka nanda harus intropeksi apakah segala kehendaknya telah dilaksanakan,sudah maksimalkah doa yang nanda lakukan sebaiknya serahkankanlah diri seutuhnya disertai kenyakinan bahwa apa yang menurut mata kita baik , belum tentu baik menurut mata ALLAH SWT.Bertawakallah kepada ALLAH, hanya kepadanyalah kita kembali segala urusan ( Ali – Imran : 109 ) dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhan mu maka sesungguhnya kamu dalam penglihatan kami.................

Perlu kita ingat ALLAH SWT tidak pernah menelantarkan makhluhnya, semuanya telah disiapkan dan diberikan serta telah dicukupi semua kebutuhannya. Jadi akhir kata kita harus tetap memohon dan serahkan lah seluruhnya urusan hidup kepada ALLAH SWT itulah yang terbaik untuk kita.

MEMPELAJARI ILMU SYAR’I

19.04 Edit This 0 Comments »
Ilmu Syar’I disini adalah ilmu yang wajib dipelajari untuk tujuan memperbaiki ibadah, membernarkan aqidah dan meluruskan hati. Kita wajib mempelajari ilmu yang memperkuat ibadah yang benar menurut ajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah dan menjaganya dari pengaruh aqidah yang rusak dan menyimpang seperti mu’tazilah, jabariyah dan mutassimah. Wajib pula mendalami ilmu – ilmu yang berhubungan dengan masalah peningkatan kwalitas ibadah, mulai dari sekitar masalah wudlu; sholat; zakat;haji; mu’amalah; faraidl; munahakat; jinayat dan lain sebagainya. Ilmu – ilmu yang berhubungan dengan masalah ibadah tersebut bila tidak didasri dengan ilmu yang benar, maka ibadahnya akan ditolak. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Syekh Ibnu Ruslan :

“Semua orang yang mengamalkan sesuatu tanpa ilmu, maka amalnya tertolak tidak diterima”

Disamping itu , wajib pula mempelajari ilmu yang dapat mensucikan hati dari akhlaq – akhlaq yang tercela, seperti sombong, ujub, riya, hasud, dendam, dusta, ananiah (egois ), bakhil, fakhis (omongan kotor ), isyraf, ghibah, namimah, tabdzir ( menyia – nyiakan harta benda),menipu, dan lain sebagainya. Lebih – lebih dengan ilmu yang berhubungan dengan masalah penyakit hati atau amrudlul qulub.

Hukum mempelajari adalah fardlu ain. Disamping itu wajib diamalkan dengan dengan ikhlas. Sebab ilmu yang tidak diamalkan, maka orang yang berilmu itu akan disiksa oleh Allah di akhirat lebih dulu daripada yang menyembah berhala. Sesungguhnya. Sebagaimana dikatakan Syekh Ibnu Ruslan dalam zubadnya :

”Maka amalkanlah (ilmumu) walau hanya sepersepuluhnya, seperti, zakat, engkau akan keluar dari kegelapan lantaran dengan cahaya ilmu itu.maka orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, ia akan disiksa sebelum para penyembah berhala ( disiksa lebih dulu )”

Oleh sebab itu, bila seorang sudah mempunyai ilmu hendaknya diamalkan pula, maka akan berhasil memperoleh keselamatan di akhirat dan memperoleh derajat yang tinggi di dunia. Sebagai firman allah :

”Allah mengangkat orang – orang yang beriman dari kamu dan orang – orang yang diberi ilmu derajatnya” ( QS. Al Mujadilah : 11 )

PENYUCIAN JIWA

22.11 Edit This 0 Comments »
Dalam Al Quran kita dapat menjumpai ayat berikut : Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak menyucikan kamu dan menyempurnakan nikmatnya bagimu, supaya kamu bersyukur ( Al - Maidah : 9 ) maksud ayat ini, Allah tidak bermaksud mempersulit kalian, Dia hanya bermaksud menyucikan kalian ! bukanlah sesuatu yang sulit dan berat. Allah SWT sama sekali tidak bermaksud membebani dan mempersulit manusia. Allah menyukai orang - orang yang mensucikan diri ( Al Taubah : 108 )maksudnya menyukai orang - orang yang mensucikan diri bahwa Allah menyingkap berbagai tirai yang terbentang diantara manusia dari diri nya. Manusia semacam ini memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menyaksikan berbagai perkara gaib. dengan demikian kesucian batin dan jiwa maenjadi faktor yang menyebabkan berbagai tirai penghalang yang menyelubungi batin dan jiwa manusia, sebatas kesucian itu pula manusia mampu menyaksikan berbagai hakikat dan mengantarkannya pada kebahagiaan.

kesucian adalah setengah keimanan perlu dicatat bahwa sebagaimana tubuh menjadi suci dengan air ( dengan wudu, manusia akan merasakan kesucian jiwa dan maknawiyah ) demikian pula dengan menjauhkan diri dari berbagai maksiat dan dosa semua itu adalah mendekatkan diri pada kesucian hati dan jiwa. Allah SWT dalam Al Quran setelah bersumpah beberapa kali menyatakan ; sesungguhnya beruntunglah ( khaba ) orang yang menyucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya ( dassa ha )-(Al Syam : 9-10 ) Kesucian jiwa jauh lebih penting dari kesucian jasmani, boleh jadi maksudnya kesucian adalah setengah keimanan adalah kesucian hati dan jiwa . Allah SWT menginginkan orang yang menunaikan sholat menjaga beberapa hal kesucian tubuh, pakaian, tempat begitu mudah di lakukan sebaliknya menjaga kesucian batin dan menyapu kotoran jiwa amatlah sulit dan berat.

Mbah Kyai Dalhar, Watucongol.

21.47 Edit This 0 Comments »
Mbah Kyai Dalhar, Watucongol.
Ketika penulis melihat – lihat di internet, penulis banyak menemui tulisan – tulisan yang mengenang tentang sosok figure salah seorang kakek buyut penulis yaitu Mbah Kyai Dalhar, Watucongol. Begitu masyarakat luas akrab memanggilnya. Penulis berterima kasih pada para pecinta beliau yang telah berkenan merekam sebagian dari jejak – jejak manaqibnya, sekalipun tulisan – tulisan tersebut nampaknya masih belum mengemukakan syakhsiyahnya secara utuh.
Berikut ini adalah ringkasan manaqib beliau yang penulis peroleh dari keterangan keluarga. Terutama kakek penulis yaitu KH Ahmad Abdul Haq dan beberapa petikan catatan yang penulis peroleh dari catatan – catatan Mbah Kyai Dalhar.
Kelahiran & Nasabnya
Mbah Kyai Dalhar lahir di komplek pesantren Darussalam, Watucongol, Muntilan, Magelang pada hari Rabu, 10 Syawal 1286 H atau 10 Syawal 1798 – Je (12 Januari 1870 M). Ketika lahir beliau diberi nama oleh ayahnya dengan nama Nahrowi. Ayahnya adalah seorang mudda’i ilallah bernama Abdurrahman bin Abdurrauf bin Hasan Tuqo. Kyai Abdurrauf adalah salah seorang panglima perang Pangeran Diponegoro. Nasab Kyai Hasan Tuqo sendiri sampai kepada Sunan Amangkurat Mas atau Amangkurat III. Oleh karenanya sebagai keturunan raja, Kyai Hasan Tuqo juga mempunyai nama lain dengan sebutan Raden Bagus Kemuning.
Diriwayatkan, Kyai Hasan Tuqo keluar dari komplek keraton karena beliau memang lebih senang mempelajari ilmu agama daripada hidup dalam kepriyayian. Belakangan waktu baru diketahui jika beliau hidup menyepi didaerah Godean, Yogyakarta. Sekarang desa tempat beliau tinggal dikenal dengan nama desa Tetuko. Sementara itu salah seorang putera beliau yang bernama Abdurrauf juga mengikuti jejak ayahnya yaitu senang mengkaji ilmu agama. Namun ketika Pangeran Diponegoro membutuhkan kemampuan beliau untuk bersama – sama memerangi penjajah Belanda, Abdurrauf tergerak hatinya untuk membantu sang Pangeran.
Dalam gerilyanya, pasukan Pangeran Diponegoro sempat mempertahankan wilayah Magelang dari penjajahan secara habis – habisan. Karena Magelang bagi pandangan militer Belanda nilainya amat strategis untuk penguasaan teritori lintas Kedu. Oleh karenanya, Pangeran Diponegoro membutuhkan figure – figure yang dapat membantu perjuangan beliau melawan Belanda sekaligus dapat menguatkan ruhul jihad dimasyarakat. Menilik dari kelebihan yang dimilikinya serta beratnya perjuangan waktu itu maka diputuskanlah agar Abdurrauf diserahi tugas untuk mempertahankan serta menjaga wilayah Muntilan dan sekitarnya. Untuk ini Abdurrauf kemudian tinggal di dukuh Tempur, Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan. Beliau lalu membangun sebuah pesantren sehingga masyhurlah namanya menjadi Kyai Abdurrauf.
Pesantren Kyai Abdurrauf ini dilanjutkan oleh puteranya yang bernama Abdurrahman. Namun letaknya bergeser ke sebelah utara ditempat yang sekarang dikenal dengan dukuh Santren (masih dalam desa Gunung Pring). Sementara ketika masa dewasa mbah Kyai Dalhar, beliau juga meneruskan pesantren ayahnya (Kyai Abdurrahman) hanya saja letaknya juga dieser kearah sebelah barat ditempat yang sekarang bernama Watu Congol. Adapun kisah ini ada uraiannya secara tersendiri.
Ta’lim dan rihlahnya
Mbah Kyai Dalhar adalah seorang yang dilahirkan dalam ruang lingkup kehidupan pesantren. Oleh karenanya semenjak kecil beliau telah diarahkan oleh ayahnya untuk senantiasa mencintai ilmu agama. Pada masa kanak – kanaknya, beliau belajar Al-Qur’an dan beberapa dasar ilmu keagamaan pada ayahnya sendiri yaitu Kyai Abdurrahman. Menginjak usia 13 tahun, mbah Kyai Dalhar mulia belajar mondok. Ia dititipkan oleh sang ayah pada Mbah Kyai Mad Ushul (begitu sebutan masyhurnya) di Dukuh Mbawang, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Disini beliau belajar ilmu tauhid selama kurang lebih 2 tahun.
Sesudah dari Salaman, mbah Kyai Dalhar dibawa oleh ayahnya ke Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen. Saat itu beliau berusia 15 tahun. Oleh ayahnya, mbah Kyai Dalhar diserahkan pendidikannya pada Syeikh As_Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani atau yang ma’ruf dengan laqobnya Syeikh Abdul Kahfi Ats-Tsani. Delapan tahun mbah Kyai Dalhar belajar di pesantren ini. Dan selama di pesantren beliau berkhidmah di ndalem pengasuh. Itu terjadi karena atas dasar permintaan ayah beliau sendiri pada Syeikh As_Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani.
Kurang lebih pada tahun 1314 H/1896 M, mbah Kyai Dalhar diminta oleh gurunya yaitu Syeikh As_Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani untuk menemani putera laki – laki tertuanya yang bernama Sayid Abdurrahman Al-Jilani Al-Hasani thalabul ilmi ke Makkah Musyarrafah. Dalam kejadian bersejarah ini ada kisah menarik yang perlu disuri tauladani atas ketaatan dan keta’dziman mbah Kyai Dalhar pada gurunya. Namun akan kita tulis pada segmen lainnya.
Syeikh As_Sayid Ibrahim bin Muhammad Al-Jilani Al-Hasani punya keinginan menyerahkan pendidikan puteranya yang bernama Sayid Abdurrahman Al-Jilani Al-Hasani kepada shahib beliau yang berada di Makkah dan menjadi mufti syafi’iyyah waktu itu bernama Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani (ayah Syeikh As_Sayid Muhammad Sa’id Babashol Al-Hasani). Sayid Abdurrahman Al-Hasani bersama mbah Kyai Dalhar berangkat ke Makkah dengan menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Dikisahkan selama perjalanan dari Kebumen, singgah di Muntilan dan kemudian lanjut sampai di Semarang, saking ta’dzimnya mbah Kyai Dalhar kepada putera gurunya, beliau memilih tetap berjalan kaki sambil menuntun kuda yang dikendarai oleh Sayid Abdurrahman. Padahal Sayid Abdurrahman telah mempersilahkan mbah Kyai Dalhar agar naik kuda bersama. Namun itulah sikap yang diambil oleh sosok mbah Kyai Dalhar. Subhanallah.
Sesampainya di Makkah (waktu itu masih bernama Hejaz), mbah Kyai Dalhar dan Sayid Abdurrahman tinggal di rubath (asrama tempat para santri tinggal) Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani yaitu didaerah Misfalah. Sayid Abdurrahman dalam rihlah ini hanya sempat belajar pada Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani selama 3 bulan, karena beliau diminta oleh gurunya dan para ulama Hejaz untuk memimpin kaum muslimin mempertahankan Makkah dan Madinah dari serangan sekutu. Sementara itu mbah Kyai Dalhar diuntungkan dengan dapat belajar ditanah suci tersebut hingga mencapai waktu 25 tahun.
Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani inilah yang kemudian memberi nama “Dalhar” pada mbah Kyai Dalhar. Hingga ahirnya beliau memakai nama Nahrowi Dalhar. Dimana nama Nahrowi adalah nama asli beliau. Dan Dalhar adalah nama yang diberikan untuk beliau oleh Syeikh As_Sayid Muhammad Babashol Al-Hasani. Rupanya atas kehendak Allah Swt, mbah Kyai Nahrowi Dalhar dibelakang waktu lebih masyhur namanya dengan nama pemberian sang guru yaitu Mbah Kyai “Dalhar”. Allahu Akbar.
Ketika berada di Hejaz inilah mbah Kyai Dalhar memperoleh ijazah kemusrsyidan Thariqah As-Syadziliyyah dari Syeikh Muhtarom Al-Makki dan ijazah aurad Dalailil Khoerat dari Sayid Muhammad Amin Al-Madani. Dimana kedua amaliyah ini dibelakang waktu menjadi bagian amaliah rutin yang memasyhurkan nama beliau di Jawa.
Riyadhah dan amaliahnya
Mbah Kyai Dalhar adalah seorang ulama yang senang melakukan riyadhah. Sehingga pantas saja jika menurut riwayat shahih yang berasal dari para ulama ahli hakikat sahabat – sahabatnya, beliau adalah orang yang amat akrab dengan nabiyullah Khidhr as. Sampai – sampai ada putera beliau yang diberi nama Khidr karena tafaullan dengan nabiyullah tersebut. Sayang putera beliau ini yang cukup ‘alim walau masih amat muda dikehendaki kembali oleh Allah Swt ketika usianya belum menginjak dewasa.
Selama di tanah suci, mbah Kyai Dalhar pernah melakukan khalwat selama 3 tahun disuatu goa yang teramat sempit tempatnya. Dan selama itu pula beliau melakukan puasa dengan berbuka hanya memakan 3 buah biji kurma saja serta meminum seteguk air zamzam secukupnya. Dari bagian riyadhahnya, beliau juga pernah melakukan riyadhah khusus untuk medoakan para keturunan beliau serta para santri – santrinya. Dalam hal adab selama ditanah suci, mbah Kyai Dalhar tidak pernah buang air kecil ataupun air besar di tanah Haram. Ketika merasa perlu untuk qadhil hajat, beliau lari keluar tanah Haram.
Selain mengamalkan dzikir jahr ‘ala thariqatis syadziliyyah, mbah Kyai Dalhar juga senang melakukan dzikir sirr. Ketika sudah tagharruq dengan dzikir sirnya ini, mbah Kyai Dalhar dapat mencapai 3 hari 3 malam tak dapat diganggu oleh siapapun. Dalam hal thariqah As-Syadziliyyah ini menurut kakek penulis KH Ahmad Abdul Haq, beliau mbah Kyai Dalhar menurunkan ijazah kemursyidan hanya kepada 3 orang. Yaitu, Kyai Iskandar, Salatiga ; KH Dimyathi, Banten ; dan kakek penulis sendiri yaitu KH Ahmad Abdul Haq.
Sahrallayal (meninggalkan tidur malam) adalah juga bagian dari riyadhah mbah Kyai Dalhar. Sampai dengan sekarang, meninggalkan tidur malam ini menjadi bagian adat kebiasaan yang berlaku bagi para putera – putera di Watucongol.
Karamahnya
Sebagai seorang auliyaillah, mbah Kyai Dalhar mempunyai banyak karamah. Diantara karamah yang dimiliki oleh beliau ialah :
• Suaranya apabila memberikan pengajian dapat didengar sampai jarak sekitar 300 meter walau tidak menggunakan pengeras suara
• Mengetahui makam – makam auliyaillah yang sempat dilupakan oleh para ahli, santri atau masyarakat sekitar dimana beliau – beliau tersebut pernah bertempat tinggal
• Dll
Karya – karyanya
Karya mbah Kyai Dalhar yang sementara ini dikenal dan telah beredar secara umum adalah Kitab Tanwirul Ma’ani. Sebuah karya tulis berbahasa Arab tentang manaqib Syeikh As-Sayid Abil Hasan ‘Ali bin Abdillah bin Abdil Jabbar As-Syadzili Al-Hasani, imam thariqah As-Syadziliyyah. Selain daripada itu sementara ini masih dalam penelitian. Karena salah sebuah karya tulis tentang sharaf yang sempat diduga sebagai karya beliau setelah ditashih kepada KH Ahmad Abdul Haq ternyata yang benar adalah kitab sharaf susunan Syeikh As-Sayid Mahfudz bin Abdurrahman Somalangu. Karena beliau pernah mengajar di Watucongol, setelah menyusun kitab tersebut di Tremas. Dimana pada saat tersebut belum muncul tashrifan ala Jombang.
Murid – muridnya
Banyak sekali tokoh – tokoh ulama terkenal negara ini yang sempat berguru kepada beliau semenjak sekitar tahun 1920 – 1959. Diantaranya adalah KH Mahrus, Lirboyo ; KH Dimyathi, Banten ; KH Marzuki, Giriloyo dll.
Wafatnya
Sesudah mengalami sakit selama kurang lebih 3 tahun, Mbah Kyai Dalhar wafat pada hari Rabu Pon, 29 Ramadhan 1890 – Jimakir (1378 H) atau bertepatan dengan 8 April 1959 M. Ada yang meriwayatkan jika beliau wafat pada 23 Ramadhan 1959. Akan tetapi 23 Ramadhan 1959 bukanlah hari Rabu namun jatuh hari Kamis Pahing. Menurut kakek penulis yaitu KH Ahmad Abdul Haq (putera laki-laki mbah Kyai Dalhar), yang benar mbah Kyai Dalhar itu wafat pada hari Rabu Pon.
Demikianlah manaqib singkat yang sebenarnya ditulis semoga menjadikan faham pada semua pihak. Penulis adalah cucu dari Mbah Kyai Dalhar dari jalur ibu. Adapun nasabnya yang sampai pada beliau dengan tartib adalah ibu penulis sendiri bernama Fitriyati binti KH Ahmad Abdul Haq bin KH Nahrowi Dalhar.

ILIR _ ILIR

21.41 Edit This 0 Comments »
Ilir Ilir
Bagi mereka yang merupakan orang Jawa atau besar di Jawa mungkin sudah akrab dengan tembang Ilir-ilir, atau paling tidak pernah mendengarnya. Bagi mereka yang bukan orang Jawa pun mungkin pernah mendengar atau melihat Emha Ainun Najib dengan grup musik Kiai Kanjeng membawakan lagu ini.

Irama tembang ini pula digunakan sebagai musik pengiring sinetron Wali Songo yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV. Tembang ini sering dianggap sebagai tembang dolanan atau lagu yang dinyanyikan saat bermain-main oleh anak-anak pada saat terang bulan. Bahkan di daerah Jogja dan sekitarnya tembang ini dinyanyikan pada saat bermain Nini Towok, atau Jalangkungan.

Tak banyak yang menyadari bahwa sesungguhnya tembang ini bukan sekedar tembang dolanan biasa. Ada makna yang sangat dalam yang terkandung dalam tembang sederhana ini. Sekalipun demikian tidak ada yang tahu pasti siapa yang menciptakan tembang ini. Mungkin karena tembang ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Ada yang mengatakan penciptanya adalah salah seorang dari Wali Sanga atau Songo atau Sembilan Wali yang terkenal sebagai para penyebar Islam di tanah Jawa. Dari kesembilan waliyullah itu ada dua orang yang disebut-sebut sebagai penciptanya yaitu Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga. Tetapi bila dilihat dari kedekatan Sunan Kalijaga dengan budaya Jawa dan fakta bahwa beliaulah pencipta beberapa kesenian Jawa yang digunakan sebagai alat syiar agama Islam. Maka bisa dianggap bahwa Sunan Kalijagalah yang merupakan pencipta tembang ini.

Berikut ini adalah penjabaran dari makna yang terkandung dari Tembang Ilir-ilir itu. Baik berupa makna harfiah atau terjemahannya dalam bahasa Indonesia (BI), atau makna sesungguhnya (MS) yang terkandung di dalamnya.
***
Ilir-ilir


Ilir-ilir, Ilir-ilir, tandure (hu)wus sumilir
(BI) Bangunlah, bangunlah, tanamannya telah bersemi
(MS) Kanjeng Sunan mengingatkan agar orang-orang Islam segera bangun dan bergerak. Karena saatnya telah tiba. Karena bagaikan tanaman yang telah siap dipanen, demikian pula rakyat di Jawa saat itu (setelah kejatuhan Majapahit) telah siap menerima petunjuk dan ajaran Islam dari para wali.

Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
BI) Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, bagaikan sepasang pengantin baru
( MS) Hijau adalah warna kejayaan Islam, dan agama Islam disini digambarkan seperti pengantin baru yang menarik hati siapapun yang melihatnya dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang sekitarnya.

Cah angon, cah angon, penek(e)na blimbing kuwi
(BI) Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu.
(MS) Yang disebut anak gembala disini adalah para pemimpin. Dan belimbing adalah buah bersegi lima, yang merupakan simbol dari lima rukun Islam dan sholat lima waktu. Jadi para pemimpin diperintahkan oleh Sunan Kalijaga untuk memberi contoh kepada rakyatnya dengan menjalankan ajaran Islam secara benar. Yaitu dengan menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima waktu.

Lunyu-lunyu penek(e)na kanggo mbasuh dodot (s)ira
(BI) Biarpun licin, tetaplah memanjatnya, untuk mencuci kain dodot mu.
(MS) Dodot adalah sejenis kain kebesaran orang Jawa yang hanya digunakan pada upacara-upacara atau saat-saat penting. Dan buah belimbing pada jaman dahulu, karena kandungan asamnya sering digunakan sebagai pencuci kain, terutama untuk merawat kain batik supaya tetap awet. Dengan kalimat ini Sunan Kalijaga memerintahkan orang Islam untuk tetap berusaha menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima waktu walaupun banyak rintangannya (licin jalannya). Semuanya itu diperlukan untuk menjaga kehidupan beragama mereka. Karena menurut orang Jawa, agama itu seperti pakaian bagi jiwanya. Walaupun bukan sembarang pakaian biasa.

Dodot (s)ira, dodot (s)ira kumitir bedah ing pingggir
(BI) Kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek
(MS) Saat itu kemerosotan moral telah menyebabkan banyak orang meninggalkan ajaran agama mereka sehingga kehidupan beragama mereka digambarkan seperti pakaian yang telah rusak dan robek.

Dondomana, jlumatana, kanggo seba mengko sore
(BI) Jahitlah, tisiklah untuk menghadap (Gustimu) nanti sore
(MS) Seba artinya menghadap orang yang berkuasa (raja/gusti), oleh karena itu disebut 'paseban' yaitu tempat menghadap raja. Di sini Sunan Kalijaga memerintahkan agar orang Jawa memperbaiki kehidupan beragamanya yang telah rusak tadi dengan cara menjalankan ajaran agama Islam secara benar, untuk bekal menghadap Allah SWT di hari nanti.

Mumpung gedhe rembulane, mumpung jembar kalangane
(BI) Selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang
(MS) Selagi masih banyak waktu, selagi masih lapang kesempatan, perbaikilah kehidupan beragamamu.

Ya suraka, surak hiya
(BI) Ya, bersoraklah, berteriak-lah IYA
(MS) Di saatnya nanti datang panggilan dari Yang Maha Kuasa nanti, sepatutnya bagi mereka yang telah menjaga kehidupan beragamanya dengan baik untuk menjawabnya dengan gembira.

***
Demikianlah petuah dari Sunan Kalijaga lima abad yang lalu, yang sampai saat ini pun masih tetap terasa relevansinya. Semoga petuah dari salah seorang waliyullah kenamaan ini membuat kita semakin bersemangat dalam menjalankan ibadah kita di bulan yang penuh rahmat ini. Amin, amin, amin.
***
Ilir ilir

Ilir ilir, ilir ilir, tandure wus sumilir
Tak ijo royo royo, tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon, penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna, kanggo basuh dodot ira
Dodot ira, dodot ira, kumitir bedah ing pinggir
Dondomana, jlumatana, kanggo seba mengko sore
Mumpung gedhe rembulane, mumpung jembar kalangane
Ya suraka, surak hiya

Sunan Ampel

21.35 Edit This 0 Comments »
SUNAN AMPEL
SUNAN Ampel benar-benar sudah diyakini oleh semua peneliti sejarah, “bukan orang Jawa”. Ia adalah pendatang dari Campa atau Cempa atau Jeumpa. Masih belum jelas, di mana tepatnya. Bahkan juga disebutkan bahwa Sunan Ampel, berdarah Arab dan keturunan Cina.

Selain itu semua, ada lagi kisah tentang nasab atau garis keturunan Sunan Ampel. Dalam Babad Tanah Jawi- Galuh Mataram, versi Soewito Santoso, menegaskan bahwa Sunan Ampel berasal dari Arab dan masih keturunan Nabi Muhammad SAW (Shalallahu ‘Alaihi Wasallam).

Azzumardi Azra dalam bukunya “Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII, Melacak Akar-akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia, 1994,halaman 30, bahwa ayah Sunan Ampel orang Arab bukan sekadar “tutur tinular”, melainkan ada beberapa sumber tertulis yang mendukung. Pendapat umum tersebut juga dikuatkan oleh keterangan GWJ Drewes di depan rektor dan para dosen IAIN Kalijaga Jogjakarta, 21 November 1971, sebagaimana diberitakan pada Bulletin Antara, terbitan LKBN Antara, edisi pagi, 22 November 1971, halaman 1.

Salah satu bangsa di dunia yang senang dan paling rajin mencatat nasab dan silsilah adalah Bangsa Arab, terutama kaum Alawiyyin. Ini karena ciri khas kaum ini yang bangga dan hormat terhadap orang tua dan leluhurnya. Kabilah Arab menyusun cacatan silsilah ini dengan rapi. Syekh Al-Fadil wa al-Tahrir al-Kamil Abi al-Faus al-Bagdadi yang biasa disebut al-Syuwaidiy dalam bukunya: “Sabaik al-Zahab fi Ma’rifati Qabail al-Arab, menulis tentang silsilah dan pecahan kabilah di Arab perantau sampai ke India.

Dalam kitab itu juga diuraikan tentang garis keturunan Nabi Muhammad SAW ke Siti Fatimah yang menjadi penyebar agama Islam sampai ke Timur Jauh, yakni: India, Kamboja, Siam, Annam, Malaysia dan Indonesia.

Dalam beberapa silsilah Nabi Muhammad yang kemudian sampai ke Sunan Ampel, terungkap pada Serat Babad Para Wali Tanah Jawa sebagai versi pertama, silsilah dari 1’Nabi Muhammad terus ke generasi 2.Sayyidah Siti Fatimah az-Zahra + Sayyidina Ali bin Abi Thalib, terus ke 3.Husein — 4.Ali Zainal Abidin — 5.Muhammad al-Baqir — 6.Ja’far Shadiq — 7.Ali — 8.Muhammad — 9.Isa — 10.Ahmad Muhajir — 11.Ubaidullah — 12.Alwi — 13.Muhammad — Alwi — Ali Khaliq — Muhammad — Alwi — Abdul Malik — Abdullah Khan — Ahmad Jamaluddin — Jamaluddin Akbar — Ibrahim dan terus ke Raden Rahmat.

Versi kedua, dari Nabi Muhammad terus ke Siti Fathimah az-Zahra + Sayyidina Ali bin Abi Thalib — S.Husain — Ali Zainal Abidin (wali di Mindanau, Filipina) — Zainal Alim — Zainal Kabir — Zainal Husain — Jumadil Kubra — Ibrahim Asmara dan Raden Rahmat.

Versi ketiga, urutan nasab Syarif Muhammad bin Ali Zainal Abidin, yaitu: dari 1.Nabi Muhammad SAW terus ke 2.Siti Fathimah az-Zahra + Sayyidina Ali bin Abi Thalib — 3.Husain – 4.Ali Zainal Abidin — 5.Muhammad al Baqir — 6.Ja’far Shadiq — 7.Ali — 8.Muhammad — 9.Isa — 10.Ahmad Muhajir — Ubaidullah —Alwi — Abdurrahman — Ahmad — Abdullah — Ali — Muhammad — Abdullah — Muhammad — Ali — Nuhammad — Husen — Ali al Baqir — Ali Zainal Abidin — Muhammad Abdul Malik dan Raden Rahmat.

Versi keempat, berdasarkan silsilah Sunan Giri, sebagai berikut: dari Nabi Muhammad SAW ke Siti Fathimah az-Zahra + Sayyidina Ali bin Abi Thalib – Husain — Ali Zainal Abidin – Muhammad al Baqir — Ja’far Shadiq —Ali — Muhammad — Isa — Ahmad Muhajir — Ubaidullah —Alwi — Muhammad — Alwi — Ali Khaliq — Muhamad — Alwi — Ibrahim — Maulana Ishaq — Raden Rahmat.

Dari empat versi di atas, versi pertama, apabila diperhatikan dari nama, ada perbedaan sebutan nama-nama psds nomor urut keturunannya.

Silsilah lainnya ada empat versi lagi, semua tentang garis nasab Raden Rahmat atau Sunan Ampel dari Nabi Muhammad melalui Siti Fatimah.

Kendati dari berbagai versi itu ada perbedaan, namun pada akhirnya ada kesamaan, yakni keturunan terdekat Raden Rahmat adalah Ibrahim.

Gelar Raden

Biasanya, kalau penyebar agama Islam berasal dari Arab, ia sering dipanggil syekh. Sebagaimana panggilan untuk ulama besar di Sumatera, terutama di Minangkabau atau Sumatera Barat. Tetapi itu sama sekali tidak, pada Sunan Ampel dan beberapa sunan lainnya. Kecuali ada sebutan syekh untuk Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Syekh Maulana Yusuf.

Berbagai sumber dan babad, semuanya menyatakan Sunan Ampel pada masa kecilnya bernama Rahmat.

Dalam riwayat berikutnya, setelah menempuh perjalanan panjang dengan menyeberangi samudera dan lautan, Rahmat datang pusat kerajaan Majapahit bersama adiknya Raja Pandhita alias Santri dan anak pamannya bernama Beureurah atau Burerah. Paman Rahmat atau ayah Burerah adalah Raja Cempa. Di keraton Majapahit mereka bertiga diterima sebagai keluarga kerajaan. Sebab, Rahmat dan Raja Pandhita alias Santri adalah kemenakan dari permaisuri Prabu Brawijaya yang bernama Dewi Murtiningrum atau dalam Babad Tanah Jawi – Galuh Mataram disebut Ratu Darawati.

Nah, saat berada di Majapahit inilah, mereka bertiga memperolah gelar “raden”, sehingga Rahmat menjadi Raden Rahmat, Raja Pandhita alias Santri menjadi Raden Santri dan Beureurah menjadi Raden Burerah.

Kemudian, Raden Rahmat sebagai ulama dan oleh Prabu Brawijaya diberi kesempatan untuk menguasai suatu wilayah di Surabaya, tepatnya di Ampel. Tidak hanya itu, dalam buku Oud Soerabaia (1931), karangan G.H.von Faber, halaman 288, disebutkan bahwa Raden Rahmat pindah bersama 3.000 keluarga pengikutnya (drieduizend huisgezinnen).
Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java (1817), halaman 117 menulis kepindahan Raden Rahmad dari keraton Majapahit ke Ampel disertai 3.000 keluarga (three thousand families). Sementara itu menurut Babad Ngampel Denta, jumlah orang yang boyongan bersama Raden Rahmat ke Ampel Surabaya sebanyak 800 keluarga (sun paringi loenggoeh domas). “Domas” menurut S.Prawiroatmodjo dalam buku Bausastra Jawa – Indonesia (1981) artinya delapan ratus.

Jadi, pemberian gelar raden untuk Rahmat sehingga bernama Raden Rahmat, karena ia dianggap sebagai bangsawan dan perlu mendapat penghormatan. Bisa juga, karena dia sebelumnya bergelar asy-Syarif atau as-Syayyid yang merupakan ningrat Arab, tulis G.F.Pijper dalam “Beberapa Studi Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950” terjemahan Tudjimah dan Yessi Augusdin (1984).

Berdasarkan padanan itu, lalu disejajarkanlah Rahmat dengan keturunan raja-raja Jawa, ia diberi gelar raden. Dengan adanya gelar raden itu, ia tidak lagi menjadi orang asing di sini. Apalagi dalam riwayat berikutnya, Raden Rahmat kawin dengan pribumi dan beranak-pinak sebagai “Orang Jawa”.

Sunan dan Wali

Setelah masa lalunya akrab dengan nama Raden Rahmat, kiprahnya dalam menyebarkan agama Islam dari Surabaya, terus berkembang ke seluruh Tanah Jawa. Raden Rahmat tidak sendiri, ia dibantu murid-murid dan anak-anaknya.

Sebagai guru besar agama Islam ia kemudian mendapat julukan “Suhun”. Dalam buku Javaansch-Nedherlansch Handwooenboek (1901) karya J.F.C Gerieke dan T.Roorda, disebutkan bahwa Suhun merupakan kata dasar dari Sunan. Nah, kemudian berubahlah panggilan suhun menjadi sunan. Karena menetap di Ampel, maka Raden Rahmat kemudian popular dengan sapaan Sunan Ampel.

Kata “wali”, berasal dari kalimat waliyullah atau wali Allah. Dalam tradisi Jawa, terutama kalangan orang-orang Islam, tulis Drs.H.Syamsudduha dalam Jejak Kanjeng Sunan (1999), “wali” tidak hanya sekedar sebutan, tetapi ada “roh” atau “geest” di dalamnya.

Sebutan wali di situ tidak bisa dilepaskan dari Al Quran, seperti terdapat dalam Surat Yunus ayat 62-64. Ayat itu mengandung makna wali Allah, ialah orang yang karena iman dan taqwanya tidak merasa takut, tidak mengenal sedih, selalu gembira atau senantiasa optimistik dalam perjuangan, karena yakin dengan janji Allah yang akan memberi kemenangan dan keberhasilan.

Perkembangan zaman dan semakin tumbuhnya kehidupan manusia, maka penyebaran Islam di Tanah Jawa semakin nyata. Sunan Ampel tidak lagi sendiri, tetapi ada delapan lagi penyebar agama Islam yang juga memperoleh gelar yang sama. Dari delapan orang yang bergelar Sunan, satu di antaranya dipanggil Syekh.

Sunan Ampel dengan tujuh Sunan dan satu Syekh ini disebut sebagai Wali yang sembilan atau Wali Sanga atau Wali Songo. Mereka adalah Sunan Ampel di Surabaya, Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri di Gresik, Sunan Drajat di Lamongan, Sunan Bonang di Tuban, Sunan Kalijaga di Demak, Sunan Muria di Gunung Muria, Sunan Kudus di Kudus dan Sunan Gunung Jati di Cirebon.

Museum Wali Songo

Masyarakat Surabaya patut bangga terhadap keberadaan Sunan Ampel. Betapa tidak, sebab dengan adanya kiprah masa lalu Sunan Ampel itu, mengangkat derajat Surabaya sebagai “Kota Relegius”. Kota yang peduli terhadap agama, khususnya Islam. Berkat kiprah Sunan Ampel dengan segala peninggalan sejarah yang dibuatnya, kini Surabaya dapat menjadi pusat sejarah Islam di tanah Jawa.

Sunan Ampel sebagai sunan yang “dituakan” di antara delapan Wali Songo lainnya, menjadi Surabaya sebagai pangkal kegiatan ziarah “Wali Songo”. Dan sudah umum, sebelum melakukan ziarah ke makam-makam Wali Songo, Masjid Agung Ampel dan makam Sunan Ampel dijadikan tempat start. Dari sini baru kemudian menuju ke Gresik, Lamongan, Tuban, Gunung Muria, Kudus, Demak dan finish di Cirebon.

Biasanya, kalau kita akan melakukan perjalanan jauh, maka di awal perjalanan kita membuat perencanaan tentang tujuan selanjutnya. Saat berada di tempat pemberangkatan awal, kita wajib mengetahui peta yang akan dituju kemudian. Artinya, untuk ziarah Wali Songo, ketika masih berada di strat makam Sunan Ampel, maka rencana kunjungan ke delapan wali lainnya sudah dipersiapkan. Bahkan, gambaran tempat yang akan dituju sudah ada di angan-angan.

Angan-angan tentang Wali Songo itu harus berada di Surabaya, bentuk angan-angan itu adalah suatu tempat yang mampu memberi gambaran ke depan. Jadi, apa yang dikatakan sangat tepat.

Pemerintah Kota Surabaya, harus dapat menciptakan gambaran keseluruhan tentang Wali Songo itu dalam bentuk “Museum Wali Songo”. Dengan adanya gambaran yang diperagakan dan diinformasikan dari Museum Wali Songo, maka para wisatawan atau peziarah memperoleh bekal yang sangat berguna.

Salah satu orang yang pernah bertemu dengan Nabi Khidir

19.20 Edit This 0 Comments »
Rasulullah SAW

Ketika Rasulullah sedang berada di dalam masjid beliau mendengar orang berkata : “Ya Allah, tolonglah aku atas apa yang bisa menyelamatkan dari apa yang paling ku takuti “. Lalu Rasulullah SAW bersabda : mengapa orang itu tidak menyertakan pasangan do’anya ini, Ya Allah, berilah kepada ku kerinduan orang – orang shaleh yang paling mereka rindukan.

Kemudian Rasulullah SAW menyuruh sahabat Anas untuk mengatakan apa yang dikatakan itu kepadanya, orang itu berkata ya Anas, katakan kepada Rasulullah SAW bahwa Allah telah memberi kelebihan karunia kepadanya diatas para nabi seperti kelebihan kepada umatnya di atas ummat para nabi, seperti kelebihan bulan ramadhan atau bulan – bulan lainnya, dan memberi kelebihan hari jum’at atau hari – hari yang lain.

Lalau orang itu berdo’a : Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan umat yang dimuliakan ini, orang tersebut adalah Khidir, kata Anas .

(Riwayat Ibnu addi dalam al kamil, thabrani dalam Al ausath, ibnu askir dalam tarikh damsyiq dan ibnu abiddunya dari anas, riwayat hakim dalam al mustadrak )

Dzikir dan Berpikir

19.55 Edit This 0 Comments »
Di dalam ajaran Syari'at Islam, Dzikir dan Berpikir sangat penting, tidak hanya dzikir saja yang dilakukan akan tetapi harus disertai dengan berpikir, dzikir tanpa berpikir seseorang akan mudah dibohongi sebaliknya dengan berpikir tanpa dzikir seseorang akan mengalami kerugian besar karena akan jauh dari Allah Swt. kedua - duanya harus berjalan secara bersama - sama, seimbang dalam kehidupan sehari - hari sehingga bisa terbentuk orang yang berilmu dan beramal saleh yang akan selalu di hormati dan di muliakan dimana saja berada, membuat jiwa menjadi tenang sebaliknya keberadaan orang yang bodoh dimana saja tetap dihiraukan orang lain dan selalu akan mengalami kesulitan, hambatan hidup.

dengan adanya dzikir dan berpikir makanya supaya kita tidak melupakan Allah swt didalam gerak langkah kehidupan kita karena semua yang menentukan hanya Allah Swt dan jangan lupa juga untuk berpikir agar kita tidak menjadi orang yang merugi.
kalau ini diterapkan oleh orang - orang indonesia kita2 ini, sudah pasti barang tentu akan menjadi bangsa yang makmur sejahtera lahir bathin mengolah bumi indonesia tercinta ini.

CINTA

01.07 Edit This 0 Comments »
Penciptaan Allah Yang Paling sempurnaan di bumi adalah Manusia, diantara anugerah kelengkapan yang di berikan kepada manusia adalah sebuah perasaan ajaib yang bernama cinta, cinta tidak mengenal batas usia dan bisa datang kapan saja tanpa permisi dan tampak kompromi. Cinta tidak bisa di rekayasa, namun jika tidak tertolak, karena ia tumbuh begitu saja, dari lubuk hati yang paling dalam.Biasanya cinta muncul setelah melalui proses waktu dan proses saling berinteraksi. Meski ada juga orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama.

Didalam cinta, ada sebuah perasaan yang mengiringi yaitu benci, dua perasaan tersebut(baca:benci dan cinta) ibarat dua sisi dalam sekeping mata uang, keduanya merupakan sumber motivasi untuk melakukan hal-hal yang bersifat positif dan negatif. Dengan perasaan cinta yang membara,orang bisa melakukan hal-hal positif yang luar biasa, namun sebaliknya dengan perasaan benci yang memuncak, orang juga bisa melakukan hal-hal yang negatif luar biasa. Meski cinta merupakan perlengkapan kodrati yang di berikan Allah namun sesungguhnya didalam cinta sarat muatan ujian yang dapat menggelincirkan pandangan hati kita dari Nya. karena itu di butuhkan kemampuan berpikir jernih disertai keimanan yang kuat agar ketika cinta datang melanda, pikiran kita tidak tersumbat, kemudian terhanyut kedalam pusaran yang akhirnya menenggelamkan kita kedalm lautan kesesatan.Karena sebagai mana dinyatakan dalam hadist: siapa yang ingin mengetahui kedudukannya disisi Allah hendak lah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hambanya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah pada dirinya(HR.Alhakim) berati cinta yang diridhoi allah adalah cinta yang proporsional secara kemanusiaan dan sekaligus secara spiritual.Barang kali kita bisa belajar dari penyair sufi terkenal, jalaludin rumi,yang mengatakan untuk memahami kehidupan dan asal usul wujud dirinya, manusia mesti menggunaka jalan cinta.Cinta juga dikatakan sebagai dorongan luhur yang membawa seseorang mencapai hakikat kehidupan yang baqa. Bila demikian berati cinta merupakan jalan indah yang ditawarkan Allah agar kita mengenal diri dengan baik sehingga pada giliranya membuat kita semakin mengenalnya dan semakin dekat.

MEMBAGI WAKTU MERAIH KESUKESAN

21.17 Edit This 0 Comments »
Hidup tidak terlepas dari wakt, dengan waktu sebetulnya banyak yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan yang positif dan produktif meraih sukses, setelah orang belajar dan mengetahui serta memahami peluang masih sangat banyak hambatan - hambatan menjadi mandiri. Mari kita lihat sekeliling kita, orang selalu alasan sibuk adalah ciru kemalasan, kita sering mendengar ungkapan bahwa saya tidak ada waktu melakukan kegiatan lain karena saya sangat sibuk, namun jika kita perhatikan sebagian besar orang mengatakan sibuk adalah orang - orang yang menghabiskan waktunya pada kegiatan - kegiatan yang tidak produktif dan jelas seperti berkumpul yang tidak ada tujuannya, yang sering kita lihat di lingkungan rumah, lingkungan kerja kita, ditempat umum dan sebagainya hal seperti ini juga bisa menimbulkan dosa akibat dari pembiaran pembicaraan yang terlalu lama menghabiskan waktu yang tidak bermanfaat.

Tidak lepas juga orang sibuk mengurusi hartanya, mengurusi pekerjaannya dikantor alasannya juga sama "SIBUK" padahal semua orang punya waktu 24 jam sehari samanya. PERTANYAAN : "Maukah waktu anda habis tanpa hasil, untuk apakah waktu anda"siapa yang mengatur waktu anda" ?

Dalam 24 jam dapat dibagi dalam 3 episode

1.8 jam pertama untuk profesi anda
2. 8 jam kedua untuk istirahat
3.8 jam ketiga digunakan untuk apa ?

apa waktu tiga bagian sudah benar, tepat digunakan untuk bermanfaat hingga meraih sukses, jawabanya belum/ tidak, jadi kalau kita sadari dalam diri ada nafsu / hasrat untuk mimiliki sesuatu yang kita inginkan, jika ingin berhasil maka jangan ada ungkapan "saya tidak punya waktu", sama saja anda memelihara kemalasan, hilangkanlah sifat - sifat, pandangan dari pikiran negatif menuju kegiatan produktif, tetap bersemangat setiap hari dalam memanfaatkan waktu, setelah habis melakukan kegiatan yang satu, lakukanlah kegiatan / pekerjaan yang lain hingga waktu tidak terbuang sia - sia dan menjadi orang sukses seperti yang kita inginkan.

Romantika Rumah Tangga

19.43 Edit This 0 Comments »
Setiap pasangan hidup dalam mengarungi bahtera rumah tangga, membina rumah tangga tidak terlepas dengan adanya sebuah kecantikan dan kejelekan, memang pada awalnya sih baik, apalagi saat - saat pacaran kejelekan tidak nampak yang terlihat hanyalah sifat cantik, bagus, baik berpikir positif, perilaku yang baik dan menyenangkan, namun setelah proes pacaran, pendekatan terlewati menuju pernikahan, membuka lembaran baru, kita akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan hidup yang menghadang di depan mata. untuk dapat menyelesaikannya, mengendalikan dan menjaga agar rumah tangga tetap utuh bahagia,sejahtera lahir bathin di perlukan adanya :

1. Komunikasi aktif antara kedua belah pihak
2. Saling Pengertian dan penyayang
3. berpikiran positif antara ananda berdua
4. berperilaku baik
5. Saling percaya satu sama lain
6. Agama

Cobalah tips diatas semoga rumahnya tangga kita menjadi keluarga yang bahagia, sejahtera lahir bathin Amien...... Ya Robbal.... Alamien.......

MILIH JODOH

22.11 Edit This 0 Comments »
Memilih pasangan hidup tidak seenaknya sendiri memilih, menentukan, tidak hanya sebatas fisiknya atau bungkus luarnya, jangan hanya melihat sekilas yang berpacaran dua minggu hingga tingga tahun tidak menjamin bahkan yang sudah tunangan bisa lepas, padahal sudah terikat antara kedua mempelai, kedua belah keluarga, berarti status pacaran dan tunangan belum tentu bisa memberikan jaminan bukti bisa di katakan baik, Kejelekan dan kebaikan muncul dan terlihat setelah pernikahan. dalam hadis Nabi yang menyimpulkan bahwa perempuan dinikahi karena empat ( 4 ) hal : Harta , Status sosial, Kecantikan dan Agama Maka salah satu faktor itu yang menjadi landasan seorang dalam memilih pendamping hidup adalah agama dan seiman.di tegaskan oleh pean Nabi pegangilah yang punya ketaatan agama maka engakau akan beruntung hadis nabi tersebut mirip dengan falsafah jawa bibit, bebet , bobot bahwa jodoh kita yang menentukan Allah swt semua sudah diatur tentang siapa jodohnya, akan tetapi manusia mempunyai kewajiban dan berusaha didalam menentukan pasangan hidupnya namun tetap sepenuhnya hanya Allah Lah Jodoh kita ditangan Nya.

BEKAL MENUJU KELUARGA SAKINAH

19.10 Edit This 0 Comments »
Ananda Memepalai berdua yang berbahagia

Sebelum marilah kita terlebih dahulu memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT.atas segala kenikmatan dan karunia Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sekalian terutama Nikmat Iman, Takwa dan Tawakal Kepada Allah SWT. Serta nikmat pada acara walimatun Nikah yang Insya Allah mendapat Berkah dan Ridlo dari Allah SWT.Amien

Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan segenap umatnya yang senantiasa patut dan taat menjalankan syariatnya.

Selanjutnya saya sampaikan ucapan terima kasih kedua orang tua mempelai nerdua yang telah memberikan amanah dan kesempatan kepada saya untuk memberikan nasihat kepada ananda berdua dihari bahagia ananda berdua.

Ananda mempelai berdua tentu mempunyai tujuan didalam pernikahan ini diantaranya tujuan dari pernikahan adalah :

1. Sebagai pangkal ikatan dalam masyarakat ( Q.S. 49 : 13 )
2. Untuk membina keluarga sakinah yang dilandasi kasih sayang ( Q.S.30:21 )
3. Agar Terhindar dari Penyakit (Q.S 17 :32 )
4. Untuk mendapatkan kesenangan dan sebaik -baik kesenangan adalah wanita yang sholihah ( Hadis Riwayat Muslim )
5. untuk mendapatkan keturunan ( Q.S.4 : 1 )
6. Melaksanakan ajaran islam / mengikuti sunah Rosulullah Saw

Nikah itu sunahku, barang siapa tidak mengikuti sunahku maka dia, termasuk umatku ( Hadis Riwayat Bukhori Muslim )


Ananda mempelai berdua yang berbahagia membina rumah tangga sakinah ibarat membangun suatu bangunan rumah yang kuat, kokokh dan nyaman untuk ditempati.
Raosulullah Saw, pernah menyampaikan "baitii jannatii"/Rumahku surgaku"
untuk membangun bangunan rumah yang kuat, kokoh dan nyaman diperlukan 3 A ( Aqidah, Akhlak, Amal Sholeh )

1. Pondasi Aqidah

dengan aqidah yang kuat rumah tangga anda tidak mudah terguncang oleh berbagai gejolak kehidupan baik kesulitan ekonomi atau masalah - masalah lain yang sewaktu - waktu akan menghadang perjalanan hidup anda berdua. Oleh karena itu perteballah iman dan takwa kepada Allah SWT., laksanakan sholat sebagai wujud bakti kepada Allah Swt, serta upaya untuk mendapat pertolongan Allah Swt Dikala dihadapkan dengan berbagai tantangan dan ujian, setelah itu berserah dirilah kepada Swt. ( Q.S. 33 : 3 )

2. Bangunan Akhlak

sebuah bangunan rumah akan memberikan rasa aman, manakala rumah itu mampu melindungi penghuninya dari segala bentuk gangguan dari luar.oleh karena itu tembok, dinding, atap dll, merupakan pelindung / perisai bagi penghuni rumah tersebut.
disitulah peran akhlak dari anda berdua, dengan akhakul karimah / akhlak yang mulia ananda berdua akan dapat terhindar dari berbagai malapetaka baik berupa fitnah dari luar berupa godaan dari orang lain.

3. Perabot : Amal Sholeh

Bangunan rumah yang kokoh dan aman akan menjadikan penghuninya merasa nyaman dan betah tinggal dirumah, manakala dilengkapi dengan berbagai perabot rumah yang tertata rapi dan serasi. Amal sholeh ananda berdua didalam masyarakat nantinya yang akan menjadikan kehidupan ananda menjadi lebih nyaman. Oleh karena itu ananda berdua yang sebentar lagi akan melepas dari tanggung jawa orang tua dan melanjutkan hidup mandiri menjadi bagian dari masyarakat bergaulah didalam masyarakat secara baik dan banyaklah beramal sholeh agar Allah Swt melimpahkan berkah dan rahmat Nya kepada Keluarga ananda berdua.

Ananda mempelai berdua yang berbahagia untuk mewujudkan keluarga sakinah suami dan isteri mempunyai kewajiban masing - masing:

KEWAJIBAN SUAMI :
1. Memberikan nahkah lahir : sandang, pangan papan dsb ( Q.S. 4 :34 )
2. Memberikan nahkah bathin : pergaulilah isteri mu dengan baik ( Q.S. 4 : 19 )
3. Menjaga haknya ditempat tidur
4. Tidak membuka rahasia isteri kepada orang lain *(Q.S.2:187 )
5. Mengunjungi famili dari isteri ( silatuhrami )
6. Memberi Pertolongan pada isteri
7. Menghormati milik pribadi

KEWAJIBAN ISTERI :
1. Taat kepada suami karena suami adalah pemimpin dalam rumah tangga ( Q.S. 4 : 34 )
2. Menjada nama baik suami ( Q.S. 4 : 34 )
3. Tidak memasukan seseorang kedalam rumah tanpa seijin suami
4. Bergaulah dengan suami secara baik
5. Jangan meminta kepada suami, sesuatu yang ia tidak sanggup melakukan hal - hal yang diluar kemampuannya
6. Amanah terhadap harta milik ananda berdua
7. Ikhlas memelihara dan mendidik anak - anak

KEWAJIBAN Untuk SUAMI dan ISTRI
1. Menjaga hubungan baik dengan kedua orang ta dan famili masing-masing
2. selalu bermusyawarah dalam setiap masalah/ untuk mengambil keputusan
3. saling pengertian antara ananda berdua

selanjutnya kepada kedua orang tua mempelai berdua diharapkan :
1. marilah mensyukuri pernikahan kedua mempelai ini dengan syukur yang sebaik - baiknya ( Q.S.14 :7 )
2. Biarkanlah mereka berdua mandiri, janganlah terlalu mencampuri urusan mereka
3. Do'akanlah agar mereka menjadi keluarga yang berbahagia ( Q.S.25 : 74 )

Ananda mempelai berdua yang berbahagia, didalam perjalanan hidup mencapai sakinah terkadang ananda akan menghadapi tantangan / cobaan hidup.oleh karena itu berpeganglah selalu pada tuntunan Al Qurn dan hadis agar ananda berdua selamat didunia dan akhirat

PERHATIKAN dan RENUNGKANLAH FIRMAN ALLAH SWT :
1. Hai orang yang beriman Jadikanlah shobar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya SWT beserta orang - orang yang shobar ( Q.S. : 153 )

2. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah SWT Niscaya Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi ( Q.S. 65 :2 )

3. Laksanakanlah sholat fardlu di awal waktu dan ditambah sholat tahajjud di malam hari agar Allah memberikan kedudukan yang terpuji dan berdoalah kepada Allah SWT ( Q.S. 17:78,79,80 )

Ananda mempelai berdua yang berbahagia
Demikian yang dapat saya sampaikan sebagai nasihat didalam mencapai keluarga sakinah dan diberi keturunan yang sholeh dan sholekhah serta semoga bermanfaat, Amien, Amien Ya Robbal Aalamien.

Marilah Kita berdoa kepada Allah SWT dengan Khusuk dan Tadhorru :

Allahuma Ya Allah, Berikanlah keberkahan kepada kedua mempelai ini dengan hidup dan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan.

Ya Allah, kokohkanlah hubungan mesra yang dilindungi oleh rasa kasih sayang di antara mereka dan keridloan Engkau Ya Allah.

Ya Allah, Kokokhkanlah jalinan mereka saling mengasihi dan menyayangi sebagaimana hubungan kasih sayang antara Nabi Adam As dengan Ibu Hawa, Antara Nabi Ibrahim A.S dengan Sarah, Antara Nabi Yusuf A.S. dengan Siti Zulaika, antara Nabi Muhammad Saw dengan Siti Chotijah

Ya Allah, ebrilah mereka keturunan yang sholeh dan sholihah yang taat kepada Engkau, berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi bangsa, negara dan agama.

Ya Allah, Berilah mereka rezki yang halal dan berkah untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ya Allah Curahkanlah rahmat kepada kami semua dengan hidup dan kehidupan bahagia dunia dan akhirat dan selamatkanlah kami dari siksa api neraka.

Ya Allah, Kabulkanlah permohonan kami, Robbana atina fiddunya hasanah Wafil Akhiroti Khasanah, Waqina Adzabannaar.

Amien Yaa Robbal Alamin........


BEKAL MENUJU

19.10 Edit This 0 Comments »

ARTI THORIQOH

00.26 Edit This 0 Comments »
Menurut pandangan para Ulama Mutashawwifin yaitu jalan atau petunjuk dalam melaksanakan suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dibawa rasulullah SAW dan dicontohkan oleh beliau dan para sahabatnya serta Tabi'in Tabi'iit Tabi'in dan terus bersambung sampai kepada para guru - guru, ulama, kyai - kyai secara bersambung hingga pada masa sekarang ini.

Thoriqoh adalah suatu cara pendakian yang ditempuh oleh para Ahli Tashawwuf atau kaum Mutashawwin untuk mencapai tujuan, dijelaskan oleh Syekh Zainuddin Bin Ali dalam Kitab NADHOM "Hidayatul Adzkiya'Ila Thoriqil Auliya' "

Thoriqoh adalah menjalankan amal lebih berhati2 dan tidak memilih kemurahan ( Keringanan ) Syara' seperti sifat wara serta ketetapan hatinya yang kuat seperti latihan - latihan jiwa.

Dalam Ilmu Tashawwuf dijelaskan bahwa syari'at itu merupakan peraturan, Thoriqoh itu merupakan pelaksanaan sedangkan Haqiqoh keadaan dan Marifat merupakan tujuan Akhir
Thoriqoh dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti masalah dzikrrullah, mengingat Allah dengan cara - cara tertentu ada yang dilakukan dengan bersuara ( Dzikir Lisan ), ada yang dilakukan dengan dalam hati ( Dzikrul Qolbi ) dan ada juga Dzikrullah yang diucapkan secara rahasia ( Dzikir Sirr ) .Biasa Dzikir lesan itu berupa lafadh "Lailaha Illallah", Dzikir Qolbi berbunyi "Allah" dan Dzikir Sir berbunyi"Hu"Artiny Dia Yaitu Allah bersama - sama maupun sendiri - sendiri baik dari tata cara dzikir, bentuk wirid atau tata cara lainnya.

















ZIARAH

20.50 Edit This 0 Comments »
ZIARAH yang kita kenal adalah merupakan kegiatan Agamaan berupa kunjungan ke maqbarah ( kuburan ) para wali atau ulama yang telah mendedikasikan kehidupan bagi perkembangan islam. dengan arti seperti ini, ziarah lebih dimaksudkan untuk menghormati para tokoh yang diziarahinya karena jasa - jasanya terhadap islam dan karena kesalehannya serta kedekatannya kepada Allah, disamping itu juga sebagai media yang dapat mengingatkan kepada maut yang suatu saat akan menjemputnya ( wafat ). Ziarah seperti itu sudah memang telah menjadi tradisi masyarakat islam dunia, mengingat di setiap negara terdapat para wali atau orang - orang saleh yang keteladannya patut di tiru dan jasanya terhadap islam perlu di ingat.Disamping Makam Rasullalllah melalui Ibadah haji dan Ziarah yang dilakukan dengan mengunjungi Makam Wali, Ziarah juga biasa dilakukan terhadap Orang Tua atau para Leluhur yang sudah wafat duluan,

dalam hadist rasulullah SAW :

( Dulu aku melarang kalian berziarah kubur, tapi sekarang berziarahlah )

Berziarah biasanya dilakukan sendiri - sendiri atau berkelompok, tentang ziarah sendiri - sendiri umumnya dilakukan dengan mengunjungi kuburan orang tua atau para leluhur. adapun ziarh berkelompok contohnya adalah berziarah ke amakam Rasulullah pada saat - saat beribadah haji. ziarah berkelompok seperti ini biasa juga dilakukan di daerah jawa tengah atau jawa timur dengan mengunjungi kuburan para wali sembilan yang terbesar dibeberapa daerah. ziarah ini karenanya terkenal dengan nama ZIARAH WALI SONGO.

akan tetapi karena begitu banyak wali di negri kita tidak hanya walisongo saja seperti di Semarang: Jawa Tengah ada makam wali K.H. Sholeh Darat, Ki ageng Pandanaran, Pangeran Terboyo, Pangeran Suro Adi menggolo dan Pangeran Puger dari keraton mataram islam, Syekh Jumadil Kubro , Purwodadi: Jawa Tengah, Ki Ageng Selo, Ki Ageng djoko Tarub dan masih banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dan ziarah walisongo hanyalah salah satu tradisi ziarah saja. mungkin didaerah selain Jawa ada tradisi ziarah dengan nama lain, sesuai dengan nama wali atau tempat yang diziarahi.

ini adalah gambaran tentang beberapa makam para wali serta kiprah mereka didalam perkembangan Agama islam di indonesia.

BERJIHAD MELAWAN NAFSU ( JIHAADUN NAFSI )

18.38 Edit This 0 Comments »
Dengan artian berjuang mengendalikan,merawat, memelihara kemudian menundukan hawa nafsu, berjihad menguasai diri sendiri, dalam perjuangan melawan hawa nafsu ada (4 ) empat tahap :

Pertama bersungguh - sungguh mempelajari ajaran - ajaran pokok agama, yang pada dasar nya mengandung nilai - nilai kebenaran, pengaruh ajaran itu terhadap jiwanya haruslah sedemikian rupa, sehingga ia mempunyai kenyakinan mutlak bahwa ajaran - ajaran agama itulah dapat memberikan kebahagiaan, ketenangan, ketentraman hidup baginya didunia dan diakhirat.

kedua bersungguh - sungguh pula melaksanakan dan mengetrapkan jaran itu dalam kehidupan sebab kalau tidak diamalkan tidaklah ada artnya sama sekali, tak obahnya seperti pohon yang besar, tapi tidak menghasilkan buah.

ketiga, bersungguh - sungguh menyebarkan dan menyampaikan ajaran itu kepada orang lain sebab manusia hidup ini kecuali mempunyai kewajiban terhadap diri sendiri, dia tidak bisa melepaskan kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap manusia lain juga akan dipertanggung jawabkan kelak dihadapan makhamah ilahi

Keempat bersungguh - sungguh dan teguh hati menghadapi akibat yang timbul karena melakukan jihad tersebut dalam setiap perjuangan sudah pasti akan bertemu dengan kesulitan, tantangan, resiko dalam bentuk penderitaan resik dan lain - lain sebagainya

bagi kita berjihad melawan hawa nafsulah yang paling sulit,dan merupakan ajaran dalam islam tertinggi didalam menegakan jati diri sebagai seorang yang menganut agama islam.
bukan malah memerangi orang - orang sekitar kita yang kita tidak tau tidak berdosa karena dosa itu yang tahu hanyalah Allah Semata, dengan cara meladakan diri dengan mengatasnamakan teroris itu merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab didalam hubungan manusia dengan sang kholik,marilah kita kembali ke jalan yang benar lagi lurus bahwa islam merupakan rohmatan lil alamin bagi semuanya tidak memandang agama manapun dengan cara mengingat Allah SWT kitak akan dapat mengendalikan hawa nafsu kita, Amien, Amien, Amien Ya Robal Alamin

Agama

22.55 Edit This 0 Comments »
Agama Islam adalah seluruh kehidupan, ada yang lahir dan ada yang bathin. Iman, dan Ikhsan adalah intinya ajaran pokok agama islam. agama ada karena adanya manusia diciptakan dengan tujuan, batas - batas tertentu untuk di jadikan pedoman dalam hidup, adakalanya disebut Habluminallah wa Habluminnas. Habluminallah ( hubungan antara Manusia dengan Allah ) adalah dasar dan tapak agama dari agama dari Allah. Habluminanas adalah cabang atau buah dari habluminallah artinya agama itu harus ada dan berada dimana-mana. dalam masjid, jalan, tengah masyarakat di dalam perjuangan, didalam organisasi dan rumah tangga, di dalam perhubungan negara atau antar bangsa, serta di dalam pendidikan formal dan informal. akan tetapi jaman sekarang orang banyak kehilangan tongkat sebagai petunjuk jalan, ia tidak memandang lagi agama sebagai pedoman hidup yang harus di pakai.

Mengapa Manusia Diciptakan ?

00.37 Edit This 0 Comments »
Allah SWT Berfirman :

"Dan tidak AKU jadikan Jin dan Manusia itu melainkan mereka beribadah kepada KU" ( QS:Adz Dzaariaat : 50 )

" Sesungguhnya AKU hendak menciptakan seorang khalifah di muka bumi ini" QS Al Baqarah : 30 )

Peranan manusia sebagai seorang hamba:
Hendaklah Manusia itu mempunyai rasa hamba, diantarana sifat hamba dengan peranannya manusia sebagai khalifah, mengatur dunia, memakmurkan, menyelamatkan, mengamankan, mengharmonisakan dunia dengan baik, dengan rasa hamba yang dikekalkan sehingga dia tidak akan zalim atau berbuat sewenang - wenang

Mutiara Karya Syeikh Abdul Qodir Jaelani

04.50 Edit This 0 Comments »
Ia Bertutur kata

Apabila seorang hamba Allah mengalami kesulitan hidup, maka pertama - tama ia mencoba mengatasinya dengan upaya sendiri. bila gagal ia mencari pertolongan kepada sesamanya, khususnya kepada raja, penguasa, hartawan, atau bila dia sakit kepada dokter. bila hal ini pun gagal, maka ia berpaling kepada khaliqNya, Tuhan Yang Maha Besar Lagi Maha Kuasa, dan berdo'a kepada -Nya dengan kerendah - hatian dan pujian. bila ia mampu mengatasinya sendiri, maka ia takkan berpaling kepada sesamanya, demikian pula bila ia berhasil karena sesamanya, maka ia takkan berpaling kepada sang Khaliq.

Kemudian bila tak juga memperoleh pertolongan dari Allah, maka dipasrahkannya dirinya kepada Allah, dan terus demikian, mengemis, berdo'a merendah diri, memuji, memohon dengan harap - harap cemas. namun Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa membiarkan ia letih dalam berdo'a dan tak mengabulkannya., hingga ia demikian terkecewakan terhadap segala rasa duniawi, segala kehendak -Nya mewujud melaluinya, dan hamba Allah ini berlalu dari segala rasa duniawi, segala aktivitas dan upaya dunawi dan bertumpu pada ruhaninya. pada peringkat ini, tiada terlihat oleh Nya, selain kehendak Allah Yang Maha Besar lagi Maha Kuasa, dan sampailah dia tentang keesaan Allah, pada peringkat Haqqul Yakin ( Tingkat kenyakinan tertinggi yang diperoleh setelah menyakasikan dengan mata kepala dan mata hati ) Bahwa pada hakikatnya, tiada yang melakukan segala sesuatu kecuali Allah, Tak ada penggerak tak pula penghenti, selain Dia, tak ada kebaikan, kejahatan tak pula kerugian dan keuntungan, tiada faedah, tiada memberi ,tiada pula menahan, tiada awal tiada akhir tak ada kehidupan dan kematian , tiada kemuliaan dan hinaan, tak ada kelimpahan dan kemiskinan kecuali karena Allah.

Maka di hadapan Allah, ia bagai bayi di tangan perawat, bagai mayat di mandikan, dan bagai bola di tongkat pemain polo, berputar dan bergulir dari keadaan, dan ia merasa tak berdaya.Dengan demikian ia lepas dari dirinya sendiri, dan melebur dalam kehendak Allah. Maka Tak dilihatnya kecuali Tuhan Nya dan Kehendak Nya, Tak di dengar dan tak dipahaminya, kecuali ia. Jika Melihat sesuatu itu adalah kehendak - Nya ; bila ia mendengar atau mengetahui sesuatu, maka ia mendengar Firman Nya, dan mengetahui lewat ilmu -Nya. maka terkarunialah dia dengan karunia Nya dan beruntung lewat kedekatan dengan Nya, dan melalui kedekatan ini, ia menjadi mulia, ridha, bahagia dan puas dengan janji Nya, dan bertumpu pada Firman Nya. Ia merasa enggan dan menolak segala selain Allah, Ia rindu dan senantias mengingat Nya, makin mantaplah kenyakinan pada Nya, berbusana Nur ilmu Nya, dan termuliakan oleh ilmu Nya. Yang didengar dan diingat adalah dari Nya Maka segala syukur, puji dan sembah tertuju kepada Nya, Maka Marilah kita bersabar didalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh ujian dan cobaan.

21.29 Edit This 0 Comments »
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai sejarah

ISLAM ( al-islām الإسلام,)

01.47 Edit This 0 Comments »
ALLAH SWT
MUHAMMAD SAW
AL'QURAN
RUKUN ISLAM
RUKUN IMAN
MAZHAB
SEJARAH

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang