Ular Kepala Manusia

PERAN DZIKIR

23.54 Edit This 0 Comments »
Berdzikir kepada Allah ( mengingat dan menyebut Nama NYA ) Para guru ahli tasawuf selalu menganjurkan murid – muridnya untuk melakukan selalu mengingat Allah, senantiasa berpuasa, diam, lapar, menyendiri dan berjaga, ketidak sempurnaan dunia , disempurnakan oleh lima perkara.

Hakikat Dzikir adalah perhatian hati, pemahaman dan pengetahuan kalbu dengan kata lain manusia senantiasa merasakan kehadiran NYA disisi Ilahi. Jelas tahap ini teramat penting.Dalam hal ini sholat merupakan sarana yang efektif untuk mencapainya.

Diantara manfaat dzikir adalah mengasah penglihatan dan pandangan batin yang dapat menyadarkan seseorang dan mendorongnya segera meninggalkan perbuatan buruk untuk kembali kepada Allah tatkala tergelincir dan menyimpang dari kebenaran. Allah SWT berfirman sesungguhnya orang – orang bertakwa bila mereka di tempa was – wasa dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat ( kebenaran ) ( Al A’raf :201 )

Al marhum haji syekh Abbas Al Qummi berkaitan dengan hakikat dzikir beliau berkata pada dasarnya dzikir adalah peringatan kalbu, sebagian ulama berpendapat bahwa pada dasarnya dzikir lisan tanpa menyertakan hati hanyalah sia – sia dan tiada arti. Dzikir semacam ini jelas harus ditinggalkan. Ini sama saja dengan seseorang yang mengatakan dirinya menghormati kita, namun kita tahu kalau itu hanya sebatas lisan saja bukan dari hati. Kita harus berusaha agar seluruh anggota tubuh kita turut berdzikir. Dzikir semacam ini tak punya tujuan duniawi juga ukrawi. Lain kata ucapan dzikir harus menyertakan segenap keberadaannya dan berasal dari lubuk hati yang paling dalam, tulus dan murni dimana seluruh anggota turut mendukung dan membenarkannya. Tatkala kita mengatakan umpamanya ”La Haula Wala Quwwata illa Billah” segenap keberadaan kita, anggota tubuh kita yakin dan bersaksi bahwa tak ada daya dan upaya kecuali daya dan upaya Allah SWT.

PERAN IBADAH DALAM PENYUCIAN ( TAZKIYAH )

23.53 Edit This 0 Comments »
Ibadah merupakan bentuk nyata penghambaan dan ketaatan sekaligus menjadi factor yang membantu manusia mengenal keberadaannya. Mencegah dari ( perbuatan – perbuatan ) keji dan mungkar ( Al Ankabut :45 ) karena rahasia penetapan waktu sholat sebanyak lima waktu adalah mencegah manusia dari perbuatan dosa dan lalai serta memperkokoh hubungannya dengan Sang Maha Pencipta, sehingga seluruh keberadaannya senantiasa dzikir, mengingat dan menyebut nama NYA.

Berpuasa misalnya, mampu menyeimbangkan berbagai dorongan dan kecenderungan nafsu hayawaniah ( Kebinatangan ) manusia. Orang yang melaksanakan ibadah puasa akan merasakan kebahagiaan dan kegembiraan. Makin berhasil membentuk dan membina dirinya ketakwaan seseorang akan makin bertambah, perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan berbagai ibadah amat berpengaruh terhadap kesucian jiwa manusia asalakan ibdah itu dilakukan dengan penuh keikhlasan.

TUJUAN PENYUCIAN

23.52 Edit This 0 Comments »
Allah SWT berfirman dalam AL Quran : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah –KU ( al Dzariyat : 56 ) ayat ini menegaskan bahwa semua makhluk diciptakan untuk menjadi hamba dan beribadah kepada sang maha pencipta. Adapun tujuan utamanya adalah mengenal Allah ( Makrifat Tullah )Rasulullah bersabda “beribadahlah kepada Allah seakan – akan kalian meliha-Nya” dengan makrifat, manusia sanggup mencapai kesempurnaan dan melambung ke peringkat tertinggi.

Ibadah yang sebenarnya adalah ibadah yang dilandasi makrifat dan irfan. Ibadah semacam ini sungguh bercipta rasa, tatkala seseorang yang hendak menunaikan sholat merasa senang, penuh semangat dan hatinya terikat pada sholat, maka Tatkala menuniakannya, ia akan merasakan kenikmatan tiada tara. Inilah sholat yang dilandasi makrifat, pengetahuan dan irfan.

Dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa sholat yang diterima Allah adalah sholat yang ditunaikan seseorang yang mampu menghadirkan hatinya, sebaliknya sholat yang dilakukan dalam keadaan lalai tak akan diterima . Semakin seseorang bertakwa, semakin terasa pula kenikmatan ibadah dan penghambaan, begitu pula sebaliknya.

PENYUCIAN JIWA

23.51 Edit This 0 Comments »
Dalam Al Quran kita dapat menjumpai ayat tersebut, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak menyucikan kam dan menyempurnakan nikmanya bagi mu, supaya kamu bersyukur ( Al – Maidah :9 ) maksud ayat ini Allah tidak bermaksud mempersulit kalian, Dia hanya bermaksud menyucikan kalian ! bukanlah sesuatu yang sulit dan berat, Allah SWT sama sekali tidak bermaksud membebani dan mempersulit manusia. Allah menyukai orang – orang yang mensucikan diri ( Al Taubah : 108 ) maksudnya menyukai menyukai orang – orang yang mensucikan diri bahwa Allah menyingkap berbagai tirai yang terbentang diantara manusia dari diri –Nya.

Manusia semacam ini akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menyaksikan berbagai perkara gaib, dengan demikian kesucian batin dan jiwa menjadi factor yang menyebabkan berbagai tirai penghalang yang menyelubungi batin dan jiwa manusia, sebatas kesucian itu pula manusia mampu menyaksikan berbagai hakikat dan mengantarkannya pada kebahagiaan kesucian adalah setengah keimanan perlu dicatat bahwa sebagaimana tubuh menjadi suci dengan air ( dengan wudu, manusia akan merasakan kesucian jiwa dan maknawiyah ) demikian pula dengan menjauhkan diri dari berbagai maksiat dan dosa semua itu adalah mendekatkan diri pada kesucian jiwa. Allah SWT dalam Al Quran setelah bersumpah beberapa kali menyatakan : Sesungguhnya beruntunglah ( khaba ) orang yang menyucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya ( dassa ha ) – ( Al Syam : 9-10 ).

Kesucian jiwa jauh lebih penting dari kesucian jasmani boleh jadi maksudnya kesucian adalah setengah keimanan adalah kesucian hati dan jiwa. Allah SWT mengingingkan orang yang menunaikan shalat menjaga beberapa hal kesucian tubuh, pakaian dan tempat begitu mudah dilakukan sebaliknya menjaga kesucian batin dan menyapu kotoran jiwa amatlah sulit dan berat.

KONSISTEN PADA SYARIAT SUCI ISLAM

23.47 Edit This 0 Comments »
Ayatullah Sayid Ahmad Karbala’I menyatakan bahwa perkara terpenting dalam tarbiyah adalah ma’rifa al-nafs ( mengenal jiwa ) Dan almarhum Qadhi menganjurkan muridnya untuk senantiasa memperhatikan hukum – hukum syariat dengan selalu menjaga kehadiran hati dalam sholat dan keikhlasan dalam beramal, syariat utama dalam meraih ketinggian dan kesempurnaan ketegaran dalam menjaga dan memperhatikan kondisi dan jiwa; semakin seseorang memperhatikan dirinya, semakin tinggi pula derajatnya, perkara terpenting dalam meraih kedekatan dengan Allah adalah berusaha dengan giat dan gigih dalam meninggalkan maksiat, selama anda belum menempuhnya perenungan dan pemikiran anda terhadap hati anda sama sekali tak berarti.

Pada tahap pertama, harus menfokuskan usahanya pada penjauhan diri dari berbagai dosa.ia harus berusaha sepanjang pagi dan malam untuk tidak berbuat dosa dan maksiat.setelah itu, ia harus berusaha meninggalkan berbagai perkara yang tidak bermanfaat dan termasuk dalam kategori Lahwun ( tiada berguna, sia-sia )

Dengan demikian, seorang pengembara menuju Allah, setelah memiliki kekuatan untuk meninggalkan perbuatan yang tidak berguna dan sia – sia ( lahwun ) agar tidak sampai terjebak ke jurang maksiat dan dosa.seseorang harus menjauhkan diri dari berbagai perkara yang syubhah ( samara – samara ) ke arah dosa. Allah swt berfirman sesunguhnya beruntunglah orang –orang yang beriman (yaitu ) orang – orang yang khusuk dalam sholatnya dan orang – orang yang menjauhkan diri dari ( perbuatan dan perkataan ) yang tiada berguna ( Al mu’minum :1 ) orang – orang yang beriman tak hanya harus meninggalkan dosa, mereka juga harus menjauhkan diri dari berbagai perkara bukan dosa, namun dapat memicu ke arahnya sehingga benar – benar menjaga jarak darinya.

PRINSIP :

23.45 Edit This 0 Comments »
1.Miliki Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
2.Bedakan mana pekerjaan yang penting dan tidak penting
3.Tentukan mana yang harus diprioritaskan, ingatlah ada 2 tipe orang sibuk : sibuk mencapai tujuan dan sibuk mengisi waktu
4.mulailah bekerja dengan do’a dan target yang jelas
5.Buatlah rencana kerja untuk esok hari, sore hari atau malam hari sebelumnya
6.Evaluasi rencana pekerjaan yang dilakukan hari ini pada sore atau malam hari
7.Tulislah pada buku harian anda
8.Buatlah target kerja tahunan, bulanan, mingguan dan harian
9.laksanakanlah dengan konsisten dan penuh komitmen
10.Laksanakan dengan disiplin dan karena kesadaran diri bukan karena orang lain
11.Ikhlas dalam pelaksanaan.

Setiap orang hidup apabila memilki prinsip yang kuat tidak mudah goyah, bahkan akan semakin memantapkan langkah hidup. Kita lihat sebuah kuburan itu ada 2 tanda berupa maesan menurut saya itu merupakan sebuah prinsip atau dasar yang tidak mudah hilang, sekaligus sebagai tanda dimana seseorang di semayamkan ( dikubur ). Semoga dengan adanya sebuah prinsip tersbut diatas membuat kita lebih mudah menentukan kemana tujuan hidup ini sebenarnya serta menambah ketakwaan kita kepada Allah SWT.

PADEPOKAN SUNAN PANDANARAN: ISLAM ( al-islām الإسلام,)

19.40 Edit This 0 Comments »
PADEPOKAN SUNAN PANDANARAN: ISLAM ( al-islām الإسلام,)

* PONCO SEDYO

1. Jujur
2. Sabar
3. Tawakal
4. Ikhlas
5. Narimo

* CATUR CODRATE MANUNGSO

1. Bodo : Mulo ojo rumongso paling pinter
2. Ino : Mulo ojo rumongso paling mulyo
3. Luput : Mulo ojo rumongso paling bener
4. Apes : Mulo ojo rumongso paling ampuh

* DASARING URIP

1. Kang Nduweni Urip Gusti Allah SWT
2. Kang Ngurip - Ngurip Bopo Lan Biyung
3. Kang Nduduhake dalan Urip Guru lan Para Rasul

* SAMPURNANING URIP KANG SAMPURNO

1. Eling lan Bekti Marang Kang Nduweni Urip Yoiku Gusti Allah
2. Eling lan Bekti Marang Kang Ngurip -urip Yoiku Bopo lan Biyung
3. Eling lan Bekti Marang Kang Nduduhake dalan Yoiku Guru lan Para Rasul


Mursyid SESEPUH
Padepokan Panembanhan Ki Bodo
Jama'ah Istighosah Al Karomah



Kyai Ashari HS. K.H Muhaimin Gunardo
R.H. Abi Mansur ( Ki. Bodo )
Drs. Gigik K. ( K.A. Santri )

QONA’AH ( Menerima )

19.30 Edit This 0 Comments »
Artinya Ridho dengan sedikitnya pemberian dari Allah ( menerima cukup ) orang yang mempunyai sifat qona’ah adalah orang menerima apa saja yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya. Ia tidak akan tergiur oleh kemewahan atau kekayaan yang dimiliki orang lain karena dirinya sudah merasa cukup karena pada hakekatnya kekayaan itu bukanlah tergantung pada banyaknya harta, melainkan sifat menerima yang dimilikinya sebagaimana Sabda Rasulullah Saw :

“Bukanlah kekayaan itu lantar banyak harta, tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa”

Maksudnya adalah jiwa yang sudah merasa kenyang dengan apa yang ada, tidak terlalu loba dan cemburu, bahwa orang yang minta lebih terus – menerus karena kalau masih minta tambah tandanya masih kurang karena itu seseorang hendaknya memandang kepada yang lebih rendah dalam urusan harta, hanya dengan jalan inilah perasaan cukup bisa dimiliki seseorang bagaikan orang lapar kehausan ditengah perjalanan di terpa panas matahari, tiba-tiba secara kebetulan menemukan air itu., haruslah di sadari bahwasanya harta benda yang ditumpuk-tumpuk tidak akan dibawa keliang kubur, akhirnya hanya di tinggalkan pada ahli warisnya sementara di akhirat masih di minta pertanggung
jawabanya.

Orang Islam tidak dilarang bekerja mencari harta kekayaan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dan memang orang islam tidak diperbolehkan meminta – minta dan sebegainya, bekerjalah dengan giat,semaksimal mungkin dengan niat ibadah dan melaksanakan kewajiban agama.

Orang Islam memang diwajibkan untuk kaya namun kekayaannya hanya untuk perjuangan di jalan Allah SWT. Kami berpendapat dan menegaskan , kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa sebagaimana di jelaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya di atas begitu pula qona’ah maksudnya qona’ah hati, bukan qona’ah ikhtiar jadi berusaha, berkerja dengan dengan giat dan masikmal mungkin sebab hidup berarti bekerja jangan sekali – kali ragu menghadapi hidup, percaya dengan taqdir yang diperoleh sebagai hasil.

Allah Swt berfirman :” Wahai anak adam ! jadi lah orang yang qona’ah, maka kamu akan menjadi orang kaya. Tinggalkan hasad, niscaya kamu akan bahagia. Jauhi perkara haram, itu berarti kamu telah membersihkan agama mu. Barang siapa tidak menggunjing , hal itu akan melahirkan cinta Ku kepadanya. Barang siapa meninggalkan manusia, ia akan selamat darinya. Barang siapa sedikit bicara, maka sempurnalah akalnya. Barang siapa ridha dengan harta sedikit, berarti ia telah percaya dan yakin kepada Allah. Wahai anak adam ! mengapa tidak kamu amalkan apa yang kamu ketahui. Mengapa mencari pengetahuan yang tidak kamu ketahui”

” Wahai anak Adam ! kamu telah berbuat ( kebajikan ) di dunia seolah – olah tidak akan mati, dan mengumpulkan harta seolah – olah akan hidup selamanya. Wahai dunia, janganlah engkau memberi kepada orang yang ambisi kepadamu, tetapi carilah orang yang zuhud. Bermanis – manislah terhadap orang yang memandangmu”

Bodoh dan kebodohan “Kebodohan itu cenderung, pada dua konsekuensi, yaitu kemiskinan dan kejahatan”

19.28 Edit This 0 Comments »
Sahabat, kebodohan itu cenderung pada dua konsekuensi, yaitu kemiskinan dan kejahatan. Semakin rendah tingkat pengetahuan seseorang, maka semakin rendah tingkat kesejahteraan dan keamanannya.itulah sebabnya Negara – Negara dunia ketiga atau berkembang, yang sebagian besar warganya terbelakang dalam hal ilmu pengethuan, relatif kurang sejahtera dan sering bergejolak.
Kata “bodoh”dalam bahasa Arab, disebut Al-jahl, artinya tidak tahu, minim pengetahuan. Sedangkan keadaan yang sarat ketidaktahuan, kebodoha, dinamai Al-jahalah. Istilah jahiliyah menunjuk pada era kegelapan sebelumnya cahaya islam bersinar menerangi bumi Arab
Pada masa jahiliyah, bodoh dan kebodohan tidak bermakna minimnya pengetahuan tapi perilaku buruk. Sebab masyarakat Arab kala itu dikenal memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas.
Mereka sangat pandai dan juga maju di bidang kesusastraan. Setiap tahun mereka mengadakan festival pembacaan syair. Mereka khusunya suku Quraisy, juga sangat piawai dalam dunia bisnis. Kemajuan pengetahuan ekonomi masyarakat Arab ketika itu ditandai dengan berkembangnya pusat tata niaga di berbagai kota.
Dalam urusan peperangan, tak diragukan lagi. Mereka sangat ahli dalam hal siasat dan strategi pertempuran. Kebodohan bangsa Arab pada masa itu tercermin pada adat – istiadat yang tak tidak terpuji, yang kejam dan keji. Mengubur hidup – hidup bayi perempuan, bunuh – membunuh antar suku, kumpul kebo, pesta pora mabuk – mabukan dan lain sebagainya.
Menurut manna Khalil al-Qaththan – seorang ulama ternama yang ahli di bidang ilmu Al – Qur’an – kebodohan mencakup 3 (tiga) makna, yaitu : pertama, tidak adanya ilmu pengetahuan. Inilah makna asal, makna etimologis.
Orang yang tidak mengerti ungkapan prosa atau bait syair, tidak mencerna teori matematis, tidak paham kaidah fikih-pendek kata, tidak mempunyai pengetahuan tentang sesuatu – adalah orang yang bodoh versi makna pertama.orang seperti ini, yang terbatas kapasitas pengetahuannya,umpama”kata dalam tempurung”
Kedua, menyakini sesuatu secara salah. Orang yang berpendirian bahwa pusat tata surya adalah bumi atau orang yang menyakini bahwa bumi datar, orang yang menyakini bahwa kaya miskin adalah takdir ( garis tangan ) dari Yang Maha Kuasa, orang menyakini bahwa prestasi itu bakat dan lain – lain. Pada level ini kebodohan membuat seseorang tidak mampu membedakan antara sesuatu yang benar dan salah.
Ketiga, mengerjakan sesuatu yang bertetangan dengan aturan atau tidak mengerjakan yang seharusnya ia kerjakan. Di sisni, seorang sebenarnya memiliki pengetahuan tetapi dia tidak melakukan sesuatu menurut pengetahuannya. Dia tahu bahwa melakukan atau meninggalkan tindakan A itu dilarang, tetapi, dia tetap melakukan atau meningalkannya. Orang yang mengerjakan kemaksiatan dan kejahatan, atau orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya adalah orang bodoh menurut makna ketiga.
Sahabatku, aku harap, ini bisa menjadi pemikiran kita bersama. Aku yakin kita bisa menemukan berbagai bentuk kebodohan yang semula tidak kita sadari sebagai bodoh dan kebodohan, baik dalam diri kita maupun didalam kehidupan kita sebagai bangsa indonesia

UZLAH ( Menyendiri )

19.27 Edit This 0 Comments »
Dalam kehidupan sehari – hari memang kita akui bahwasannya banyak sekali bermacam kejahatan yang akan membawa seseorang lupa akan Allah.Baik dan jelek seseorang tergantung dari lingkungannya dimana mereka berada.Manusia jadi putih jika lingkungan dan orang yang dijadikan temen2 pergaulan itu putih dan seseorang akan menjadi hitam bilamana pergaulan seseorang tersebut bersama – sama orang yang hitam perangainya.

Pergaulan sehari – hari memang banyak memberikan pengaruh.semua orang tahu bahwa orang yang banyak bicara dan tak mau menekan pembicaraan maka ia akan mudah terseret pada suatu perbuatan misalnya mengumpat, menjelek – jelekan orang lain, membuka rahasia orang lain dan pembicaraan – pembicaraan yang mengarah pada suatu debu – debu nafsu serta bicara menambah atau mengurangi hasil dari pembicaraan dari orang lain dengan jalan tidak di ridhoi Allah . orang yang tak mau menahan pembicaraan maka dengan mudahnya lidah itu akan mengeluarkan kata – kata yang kurang di sukai oleh ajaran Tashawwuf.

Allah SWT berfirman :

Dosa yang paling besar adalah mulut dan kemaluan.

Misalkan saja seseorang membicarakan kejelekan orang lain, sementara temennya selalu akrab yang selalu bersamanya tidak mungkin jika tidak turut terlibat dalam pembicaraan tersebut. Lebih baik kita ber Uzlah ( menyendiri ) banyak – banyak mengingat Allah SWT di dalam Dzikir baik lesan, Dzikir Qolbi maupun secara sir ( Rahasia ) Uzlah disini bukan berarti meninggalkan sholat Jama’ah, Sholat hari raya dan hubungan yang berkaitan dengan kepentingan umum. Hingga hidup kita terlepas dari dosa minimal bisa mengurangi perbuatan akibat dari pembicaraan yang tiada manfaatnya tersebut.

PUASA : PENGENDALIAN DIRI MENUJU AKHLAKUL KARIMAH

19.20 Edit This 0 Comments »
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan ( permulaan ) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan – penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda ( antara yang hak dan yang bathil ).karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir ( di negeri tempat tinggalnya ) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu……
( QS. Al – Baqarah 2 : 185 )

Dalam sebuah hadits Qudsi Allah Swt berfirman “ semua amal perbuatan bani adam adalah untuknya ( pribadi ) dan karena itu AKu-lah yang langsung memberikan ganjarannya. Puasa itu ibarat perisai. Rasullullah Saw bersabda, “Demi Tuhan Yang diri Muhammad ada dalam kekuasaan – Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah dari bau harum kesturi. Dan bagi orang yang berpuasa, ada dua kegimbiraan, yakni gembira ketika berbuka puasa dan gembira ketika kelak menemui Tuhan – Nya karena Allah Ta’ala menerima pahala puasanya” ( HR. Syaikhani, Nasa-I dan ibnu Hibban )

Hadis diatas menggambarkan keutamaan ibadah puasa, seperti pemberian ganjaran langsung dari Allah, bau mulut orang yang berpuasa wangi di sisi Allah dan orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan selain itu, hadits di atas juga mengingatkan kita bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tapi juga mengendalikan anggota tubuh, terutama lidah karena ia gampang tergilincir dari perbuatan masiat.

Ibadah puasa, sepanjang sejarah manusia menyerukan pesan “menahan dan mengendalikan diri sendiri,” sebuah pesan moral yang sangat mulia. Puasa menurut istilah ismail Al-faruqi, merupakan latihan terbaik dalam seni pengendalian diri. Puasa merupakan ibadah mendorong kita berlatih menguasai dan mengendalikan diri ( Jihad Nafs ) puasa sekali lagi adalah salah satu ibadah rukun Islam ketiga yang sangat rahasia antara sang hamba dan tuhannya. Didalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman “Puasa adalah untuk Ku semata dan AKulah yang menanggung pahalanya”.

Puasa, misalnya, berbeda dengan ibadah shalat, yang sangat dianjurkan dikerjakan berjamaah.mengerjakan shalat berjama’ah akan lebih besar pahalanya daripada shalat sendirian juga, puasa berbeda dengan zakat yang yang boleh “dipamerkan”karena yang penting dari ibadah zakat adalah tujuan sosialnya tercapai begitu pula dengan puasa. berlainan dengan ibadah haji yang dilakukan massal,dan karena itu sepenuhnya terlihat dalam pengetahuan banyak orang.

Berkaitan dengan Jihad nafs ( pengendalian diri ) Imam Al ghazali membagi puasa dalam tiga tingkatan.pertama (1) Puasa Awan (biasa) yaitu pengendalian diri atau menjauhkan diri dari keinginan – keinginan yang berkaitan pemuasan nafsu makan dan nafsu seksual dengan istri pada siang hari, walaupun sebenarnya hanya mampu mengendalikan diri dari keinginan lahiriah dan fisik sesaat. Kedua (2) Puasa Khawwash ( istimewa ) yaitu mengendalikan diri atau menjaga diri sendiri dari nafsu – nafsu telinga,mata tangan,kaki dan seluruh anggota tubuh lainnya dari perbuatan zalim dan salah. Puasa semacam ini biasanya dilakukan orang – orang saleh. Mereka mengendalikan diri untuk tidak melihat hal –hal yang tidak benar dan tidak diridhai Allah. Ketiga (3) puasa khawwash al-khawwash (yang teristimewa), yaitu mengendalikan dan menjauhi diri daripada pikiran – pikiran yang rendah dan masalah – maslah yang berkaitan duniawi. Sepanjang hari – hari puasanya, seseorang tidak memikirkan dan disebukkan aktivitas apa pun selain mengingat Allah, Hari – hari puasa adalah hari – hari dzikir kepada Allah. Dengan demikian puasa memberikan kesempatan pula kepada kita untuk belajar mengendalikan diri dari nafsu – nafsu yang bertentangan dengan ajaran islam . puasa dengan pembelajarn diri pengendalian diri diharapkan dapat menuntun kita ke arah kehidupan masyarakat yang berakhlakul karimah ( akal terpuji, baik ).

BENCANA DAN MUSIBAH

19.16 Edit This 0 Comments »
Sejatinya tidak ada seorangpun tahu kapan terjadinya sebuah bencana dan musibah, bencana adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari sejarah manusia. Saat ini mungkin kita dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun, hanya Allah Lah yang menciptakan bencana dan musibah tersebut dikarenakan ulah manusia. Belakang ini musibah dan bencana terjadi dibangsa yang kita cintai ini. Terjadi dimana –mana khususnya dinegeri Indonesia tercinta, mulai dari badai, gempa bumi, banjir, kekeringan, kecelakaan, flu burung dan masih banyak lagi.mari kita sejenak menengok beberapa peristiwa yang telah terjadi seperti Sunami di Aceh, Gempa di Yogyakarta, gempa di Sumatra barat, gempa di tasik Malaya ( Jawa Barat ) siapa yang bisa menebak kejadian itu, semua diluar akal pikiran manusia. Bencana dan musibah banyak memakan korban jiwa yang tak sedikit, namun secara materiel , fisik dan nyawapun ikut melayang.tidak mengenal batas usia kecil, muda atau tua bahkan yang berdosa dan tak berdosa juga ikut terimpas.

Dengan adanya bencana dan musibah tersebut perlu di sikapi dengan tiga (3) hal :

1.Bencana dan musibah merupakan ujian bagi orang – orang yang beriman, beribadah kepada Allah Swt di harapkan dengan bencana dan musibah tersebut kita bisa bersabar.

2.Bencana dan musibah diperuntukan bagi orang2 yang kurang iman dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan dari Allah Swt, diharapkan lebih meningkatkan ibdah dihadapan ilahi.

3.Bencana dan musibah merupakan adab bagi orang – orang yang lalai, melupakan Allah Swt di dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya, diharapkan kita kembali ke jalan yang lurus, jalan orang – orang sholeh dan jalan yang diridhoi Nya

Allah SWT Berfirman :
Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan ( tidak pula ) pada diri mu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab ( lauhul mahfuzh ) sebelum kami menciptakan Nya, sesungguhnya yang demikian itu adalah muda bagi Allah.

Mudah – mudahan banyak peringatan yang begitu berat dan tidak dapat menyenangkan ini bisa segerah berakhir dan digantikan dengan rahmat yang Maha Luas serta mudah – mudahan dapat meningkatkan kesadaran di dalam mendekatkan diri kepada Alla Swt.

NASEHAT

19.13 Edit This 0 Comments »
Allah SWT berfirman : “Wahai anak Adam ! barang siapa meratapi dunianya, hal itu hanya menjauhkannya dari Allah, kesulitan dunia dan akhirat,dan Allah akan menetapkan kesusahan hatinya untuk selamanya. Kesibukan yang tiada berakhir, kefakiran serta selalu disibukan oleh angan – angannya.

“Wahai anak Adam ! umur mu setiap hari berkurang, tapi kamu tidak merasa. Setiap hari Ku berikan rezeki, tapi tidak pernah bersyukur. Kamu tidak pernah merasa kenyang dengan harta yang melimpah. Wahai anak Adam , setiap hari Ku berikan rezeki kepada mu, sementara malam hari para malaikat melaporkan keburukan amal mu kepada Ku. Kau makan rezeki Ku, lalu kamu mendurhakai Ku. Kamu berdo’a kepada Ku dan ku kabulkan, tetapi setelah Ku berikan kebaikan kepada mu,kamu membalasnya dengan kejahatan. Sebaik – baiknya kekasih mu adalah Aku. Sebaliknya, seburuk – buruknya hamba Ku adalah kamu. kamu lepaskan apa yang Ku berikan kepada mu. Ku tutupi keburukan demi keburukan mu. Aku malu kepada Mu, sementara kamu tidak pernah malu pada Ku. Kamu melupakan Ku dan megingat yang lain.kamu takut pada manusia, tidak takut kepada – Ku. Kamu takut pada kebencian mereka dan tidak takut pada kemarahan Ku”

Allah SWT berfirman :”Wahai manusia ! Tiada kehidupan seperti ketertataan, tiada wara’ seperti menjauhi dari ( perbuatan ) mengganggu, tiada cinta yang lebih tinggi dari pada tata karma, tiada penolong seperti taubat, tiada ibadah seperti ilmu,tiada salah seperti rasa takut, tiada keberuntungan seperti kesabaran, tiada kebahagiaan seperti taufiq ( pertolongan dari Allah ), tiada hiasan yang lebih indah daripada akal, tiada teman yang lebih menyenangkan daripada kesabaran.”

”Wahai anak Adam! Curahkanlah dirimu untuk beribadah kepada Ku, maka akan Ku penuhi hati mu dengan kekayaan , Ku berkati rezeki mu dan Ku tempatkan di badan mu kelapangan.jangan lupa mengingat Ku, karena jika kamu melupakan Ku, hati mu akan Ku penuhi kefakiran, badan mu Ku penuhi dengan kelelahan dan kepayahan dan dada mu Ku penuhi dengan kesedihan. Seandainya kamu tahu sisa umur mu, niscaya kamu tidak akan menuruti angan mu.”

”Wahai anak Adam ! dengan kesehatan yang Ku berikan kepada mu, kamu dapat melakukan taat kepada Ku, dengan taufiq Ku, kamu dapat melaksanakan kewajiban mu.dengan rezeki dan kehendak Ku, kau penuhi keinginan mu, kamu tinggalkan maksiat, dengan nikmat Ku kau berdiri dan duduk kembali. Dalam pengakuan Ku kamu masuk pagi dan sore hari dengan keutamaan Ku kamu hidup, dengan nikmat Ku kamu bergelimang, dengan kesehatan dari Ku kamu menjadi tampan. Lalu mengapa kamu melupakan Ku, tiada menyukuri nikmat ku, juga menunaikan hak Ku.

Allah SWT berfirman : Wahai anak Adam ! perbanyaklah bekal karena perjalanan itu jauh. Perbaharuilah amal mu karena Allah, karena lautan itu dalam, dan cermatilah amal mu, karena jalan itu sangat tajam. Ikhlas dalam beramal, karena para pengkritiknya sangat jeli. Keinginan – keinginan mu di surga, santaimu itu diakhirat, dan bagi mu bidadari, jadilah kamu di pihak Ku, maka aku akan di pihak mu. Mendekatlah kepada Ku dengan meremehkan dunia dan menyintai orang – orang yang baik. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia – nyiakan orang – orang yang berbuat baik”

Allah SWT Berfirman : ”Wahai anak Adam ! Aku adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan bersyukurlah Kepada Ku.”

”Wahai anak Adam ! Barang siapa memusuhi wali Ku, berarti ia menyatakan perang kepada Ku. Aku sangat murka terhadap orang yang mendholimi orang yang tidak memiliki penolong selain Aku. Barang siapa ridha terhadap apa yang Aku berikan kepadanya, maka Aku akan memberkahi rezekinya, dan ia akan kaya, walaupun ia tidak menghendakinya”

Antara CINTA dan MATERI

19.08 Edit This 0 Comments »
Cinta tidak begitu tanpa, namun bisa dibuktikan dengan pengorbanan, cinta bisa membawa kebaikan ( kebahagia ) namun juga bisa membuat orang menjadi gila bahkan bisa menimbulkan dosa bila disalah gunakan, cinta bisa dibawa sampai mati namun kalau materi tidak bisa dibawa sampai mati. Ada dua (2) pilihan yag menghadang dihadapan mata,dizaman modern sejalan dengan kemajuan era teknologi yang berkembang sangat canggih, antara cinta atau materi mana yang terbaik yang kamu pilih cinta atau materi, Menurut kamu ???? Jawab sendiri dalam diri kamu !
Kalau menurut pendapat ku, aku lebih memilih cinta pertama kali daripada materi kenapa bisa demikian dikarenakan cinta bisa dibawa sampai mati bahkan bisa dikenang oleh anak cucu kita nanti artinya abadi. Cinta memiliki kekuatan yang sangat dahsyat yang keluar dalam jiwa – jiwa yang bersih dengan kekuatan cintalah kita bisa lebih bersemangat dalam mencari materi hidup, lebih – lebih bila insan manusia,laki dan perempuan telah menyatu dalam rumah tangga secara otomatis rezeki akan bertambah.
Ini adalah sedikit gambaran perbedaan antara cinta dan materi, dan supaya kita mempunyai bekal ilmu dalam menentukan jodoh walau hanya sedikit namun sangat berarti dan bermanfaat.

Untuk Lebih direnungkan tentang doa

19.07 Edit This 0 Comments »
1.Abu Yazid Al Busthami ( Seorang Sufi Terkenal, Wafat th 875 m) berkata,” Saya pernah ingin memohon kepada ALLAH SWT agar mencukupi saya dengan bahan makanan dan wanita ( Isteri ).
Namaun saya berguman,” Bagaimana mungkin saya memohon kepada ALLAH seperti ini sedangkan Rasullullah Saw, belum pernah memohoninya.

2.orang yang memohon tambahan rezeki , tidakah ia bearti telah menutut ALLAH tidak memcukupi ( berikan ) hanya untuk manusia.

Sebaik – baiknya doa adalah sebagaimana yang dicontohkan Rasullullah Saw, yaitu untuk meminta perlengkapan dan sarana peningkatan jiwa serta keluhuran budi pekerti. Janganlah anda meminta kepada Allah agar dia meringankan beban anda tetapi mintalah kepada Nya agar dia menguatkan punggung anda.

ALLAH SWT Berfirman dalam Surat Ath-Thuur ( 52 ): 48 :

Berdoalah kepada KU niscaya AKU kabulkan untukmu

Bila doa belum dikabulkan, maka nanda harus intropeksi apakah segala kehendaknya telah dilaksanakan,sudah maksimalkah doa yang nanda lakukan sebaiknya serahkankanlah diri seutuhnya disertai kenyakinan bahwa apa yang menurut mata kita baik , belum tentu baik menurut mata ALLAH SWT.Bertawakallah kepada ALLAH, hanya kepadanyalah kita kembali segala urusan ( Ali – Imran : 109 ) dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhan mu maka sesungguhnya kamu dalam penglihatan kami.................

Perlu kita ingat ALLAH SWT tidak pernah menelantarkan makhluhnya, semuanya telah disiapkan dan diberikan serta telah dicukupi semua kebutuhannya. Jadi akhir kata kita harus tetap memohon dan serahkan lah seluruhnya urusan hidup kepada ALLAH SWT itulah yang terbaik untuk kita.

MEMPELAJARI ILMU SYAR’I

19.04 Edit This 0 Comments »
Ilmu Syar’I disini adalah ilmu yang wajib dipelajari untuk tujuan memperbaiki ibadah, membernarkan aqidah dan meluruskan hati. Kita wajib mempelajari ilmu yang memperkuat ibadah yang benar menurut ajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah dan menjaganya dari pengaruh aqidah yang rusak dan menyimpang seperti mu’tazilah, jabariyah dan mutassimah. Wajib pula mendalami ilmu – ilmu yang berhubungan dengan masalah peningkatan kwalitas ibadah, mulai dari sekitar masalah wudlu; sholat; zakat;haji; mu’amalah; faraidl; munahakat; jinayat dan lain sebagainya. Ilmu – ilmu yang berhubungan dengan masalah ibadah tersebut bila tidak didasri dengan ilmu yang benar, maka ibadahnya akan ditolak. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Syekh Ibnu Ruslan :

“Semua orang yang mengamalkan sesuatu tanpa ilmu, maka amalnya tertolak tidak diterima”

Disamping itu , wajib pula mempelajari ilmu yang dapat mensucikan hati dari akhlaq – akhlaq yang tercela, seperti sombong, ujub, riya, hasud, dendam, dusta, ananiah (egois ), bakhil, fakhis (omongan kotor ), isyraf, ghibah, namimah, tabdzir ( menyia – nyiakan harta benda),menipu, dan lain sebagainya. Lebih – lebih dengan ilmu yang berhubungan dengan masalah penyakit hati atau amrudlul qulub.

Hukum mempelajari adalah fardlu ain. Disamping itu wajib diamalkan dengan dengan ikhlas. Sebab ilmu yang tidak diamalkan, maka orang yang berilmu itu akan disiksa oleh Allah di akhirat lebih dulu daripada yang menyembah berhala. Sesungguhnya. Sebagaimana dikatakan Syekh Ibnu Ruslan dalam zubadnya :

”Maka amalkanlah (ilmumu) walau hanya sepersepuluhnya, seperti, zakat, engkau akan keluar dari kegelapan lantaran dengan cahaya ilmu itu.maka orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, ia akan disiksa sebelum para penyembah berhala ( disiksa lebih dulu )”

Oleh sebab itu, bila seorang sudah mempunyai ilmu hendaknya diamalkan pula, maka akan berhasil memperoleh keselamatan di akhirat dan memperoleh derajat yang tinggi di dunia. Sebagai firman allah :

”Allah mengangkat orang – orang yang beriman dari kamu dan orang – orang yang diberi ilmu derajatnya” ( QS. Al Mujadilah : 11 )