Ular Kepala Manusia

Bodoh dan kebodohan “Kebodohan itu cenderung, pada dua konsekuensi, yaitu kemiskinan dan kejahatan”

19.28 Edit This 0 Comments »
Sahabat, kebodohan itu cenderung pada dua konsekuensi, yaitu kemiskinan dan kejahatan. Semakin rendah tingkat pengetahuan seseorang, maka semakin rendah tingkat kesejahteraan dan keamanannya.itulah sebabnya Negara – Negara dunia ketiga atau berkembang, yang sebagian besar warganya terbelakang dalam hal ilmu pengethuan, relatif kurang sejahtera dan sering bergejolak.
Kata “bodoh”dalam bahasa Arab, disebut Al-jahl, artinya tidak tahu, minim pengetahuan. Sedangkan keadaan yang sarat ketidaktahuan, kebodoha, dinamai Al-jahalah. Istilah jahiliyah menunjuk pada era kegelapan sebelumnya cahaya islam bersinar menerangi bumi Arab
Pada masa jahiliyah, bodoh dan kebodohan tidak bermakna minimnya pengetahuan tapi perilaku buruk. Sebab masyarakat Arab kala itu dikenal memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas.
Mereka sangat pandai dan juga maju di bidang kesusastraan. Setiap tahun mereka mengadakan festival pembacaan syair. Mereka khusunya suku Quraisy, juga sangat piawai dalam dunia bisnis. Kemajuan pengetahuan ekonomi masyarakat Arab ketika itu ditandai dengan berkembangnya pusat tata niaga di berbagai kota.
Dalam urusan peperangan, tak diragukan lagi. Mereka sangat ahli dalam hal siasat dan strategi pertempuran. Kebodohan bangsa Arab pada masa itu tercermin pada adat – istiadat yang tak tidak terpuji, yang kejam dan keji. Mengubur hidup – hidup bayi perempuan, bunuh – membunuh antar suku, kumpul kebo, pesta pora mabuk – mabukan dan lain sebagainya.
Menurut manna Khalil al-Qaththan – seorang ulama ternama yang ahli di bidang ilmu Al – Qur’an – kebodohan mencakup 3 (tiga) makna, yaitu : pertama, tidak adanya ilmu pengetahuan. Inilah makna asal, makna etimologis.
Orang yang tidak mengerti ungkapan prosa atau bait syair, tidak mencerna teori matematis, tidak paham kaidah fikih-pendek kata, tidak mempunyai pengetahuan tentang sesuatu – adalah orang yang bodoh versi makna pertama.orang seperti ini, yang terbatas kapasitas pengetahuannya,umpama”kata dalam tempurung”
Kedua, menyakini sesuatu secara salah. Orang yang berpendirian bahwa pusat tata surya adalah bumi atau orang yang menyakini bahwa bumi datar, orang yang menyakini bahwa kaya miskin adalah takdir ( garis tangan ) dari Yang Maha Kuasa, orang menyakini bahwa prestasi itu bakat dan lain – lain. Pada level ini kebodohan membuat seseorang tidak mampu membedakan antara sesuatu yang benar dan salah.
Ketiga, mengerjakan sesuatu yang bertetangan dengan aturan atau tidak mengerjakan yang seharusnya ia kerjakan. Di sisni, seorang sebenarnya memiliki pengetahuan tetapi dia tidak melakukan sesuatu menurut pengetahuannya. Dia tahu bahwa melakukan atau meninggalkan tindakan A itu dilarang, tetapi, dia tetap melakukan atau meningalkannya. Orang yang mengerjakan kemaksiatan dan kejahatan, atau orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya adalah orang bodoh menurut makna ketiga.
Sahabatku, aku harap, ini bisa menjadi pemikiran kita bersama. Aku yakin kita bisa menemukan berbagai bentuk kebodohan yang semula tidak kita sadari sebagai bodoh dan kebodohan, baik dalam diri kita maupun didalam kehidupan kita sebagai bangsa indonesia

0 komentar: